4.000 warga Kulon Progo yang berkumpul di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), pada Ahad pagi, 13 Oktober 2019, masih menjadi pembicaraan. Kemeriahan memang terus mengalir hingga tengah hari, meski Plaza Tugu Api Pancasila yang menjadi arena pertemuan, dipanggang terik.
Ribuan orang, bertahan sampai hajatan bertajuk Gayeng Regeng Mlaku Bareng (GRMB) ini, benar-benar selesai. Bertemu Pak Hasto, atau lengkapnya dokter Hasto Wardoyo yang pernah dua periode memimpin Kabupaten Kulon Progo menjadi pusat kegembiraan.
Sejak Kepala BKKBN itu rawuh di TMII, semua berebut ingin selfi. Itu terus terjadi sampai tokoh utama masyarakat Kulon Progo itu merampungkan jalan sehat menggelilingi TMII hingga meninggalkan area GRMB.
Selain Pak Hasto, pusat kemeriahan juga terjadi di belakang panggung. Para peserta bazaar yang berbaris rapi, diserbu pembeli. Terutama makanan-makanan khas Kulon Progo. Geblek yang dijual Bu Tri dari Wates, paling favorit.
Makanan penuh nostalgia lain yang ikut kelarisan adalah tahu uleg (Kaligintung), nasi guedeg (Bendungan), cendol (Plumbon), pecel (Kaligintung), gethuk (Kalidengen). Makanan-makanan pengobat rindu itu, habis sebelum acara selesai.
“Kita saja tidak komanan, saking larisnya. Ini luar biasa, padahal dari kemarin kita sudah takut mau bawa nasi gudeg dalam jumlah banyak. Tapi ternyata, sudah habis sebelum acara selesai,” kata Pak Amir tentang dagangan yang langsung dipandegani Bu Amir, ludes terjual.
Cerita yang sama juga disampaikan oleh Bu Hartati yang menjajakan tahu uleg. “Alhamdulillah pembelinya luar biasa. Sampai kewalahan. Tapi senang bisa melayani saudara sekampung,” tuturnya, sumringah.
Pembeli juga menyerbu stan yang berasal dari Kulon Progo langsung. Dibawa oleh Dinas Koperasi, masyarakat Kulon Progo membawa dagangan yang tak kalah laris. Ada kopi Starprog yang mulai populer, Stik Growol yang inovatif, Geblek Vakum, Kraf & asesoris, serta tas & fashion.
Tidak hanya stan makanan yang kelarisan. Produk lain mulai dari asesoris hingga fashion juga ludes terjual.
Misalnya saja, lurik Bantarjo Sentolo. Stan yang dikomandoi oleh Bu Ujik dari paguyuban Ikabarata ini, hampir tidak menyisakan dagangan.
“Acara belum selesai, teman-teman Ikabarata yang ikut bazaar sudah mulai santai, karena dagangan tinggal sedikit. Alhmadulillah bazaarnya sukses,” kata Pak Supardio, tokoh Ikabarata yang juga sekretaris panitia Gayeng Regeng Mlaku Bareng.
Kegembiraan yang diungkapkan oleh peserta bazaar dari Ikabarata sama seperti yang disampaikan anak-anak muda Kulon Progo di Jaarta (KPDJ). Menjual berbagai aksesoris, stan KPDJ tak pernah sepi dari pembeli.
Acara GRMB Jalan Sehat Bersama Pak Hasto yang disokong BPJS Ketenagakerjaan serta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ini, memang mendapat sambutan sangat meriah. Bazaar makanan khas Kulon Progo menjadi salah satu daya tarik, selain magnet utamanya adalah Pak Hasto.
“Lumayan bisa ketemu makanan yang langka. Kalau tidak ada acara seperti ini, kan susah nyarinya di Jakarta,” kata Pak Isnanta, Deputi 3 Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora yang asli Kalibawang Kulon Progo saat ditemui di area bazaar.(jay)