Surabaya, Koranpelita
Direktur Doktrin Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut (Dirdok Kodiklatal) Laksamana Pertama TNI Antongan Simatupang mewakili Komandan Kodiklatal secara resmi memimpin jalannya upacara peringatan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (HUT TNI ) ke-74 tahun 2019 Prajurit Kodiklatal yang dipusatkan di Lapangan Laut Maluku Kesatrian Bumimoro Kodiklatal Surabaya.
Peringatan HUT TNI ke 74 tahun 2019 ini selain dihadiri Prajurit antap, prajurit siswa dan PNS Kodiklatal juga dihadiri Pejabat Utama Kodiklatal diantaranya para Direktur, Inspektur Kodiklatal, para Komandan Kodik, Komandan Puslat, Komandan Pusdik dan Komandan Sekolah dijajaran Kodiklatal.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahyanto, S.I.P dalam amanat yang dibacakan Dirdok Kodiklatal menyampaikan selaku Panglima TNI dirinya bangga kepada seluruh Prajurit dan PNS TNI yang telah menunjukkan profesionalitasnya, dalam melaksanakan setiap tugas yang telah dipercayakan rakyat, bangsa dan negara.
Dirinya yakin keluarga dan seluruh rakyat Indonesia juga bangga terhadap profesionalitas TNI-nya. Hal itu harus disyukuri sekaligus menjadi cambuk bagi prajurit TNI semua untuk berbuat lebih baik lagi. Oleh karena itulah, tema pokok pada kegiatan HUT ke-74 ini adalah “TNI Profesional Kebanggaan Rakyat”.
Pada kesempatan ini pula, Panglima TNI dan atas nama seluruh prajurit, PNS TNI beserta keluarga besar TNI, mengucapkan rasa hormat dan bela sungkawa yang mendalam atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik TNI dalam melaksanakan tugas negara. Kami yang ditinggalkan akan melanjutkan tugas yang diamanahkan dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi keikhlasan dan kesabaran.
Sebagai alat negara, tugas TNI tidak terlepas dari perubahan lingkungan strategis yang berkembang dinamis dan semakin kompleks. Perkembangan dunia telah menciptakan dimensi dan metode peperangan baru. Kemajuan teknologi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia, juga membawa dampak disruptif di berbagai bidang.
Hal ini telah menjadikan konsep peperangan menjadi tidak lagi terbatas dalam suatu batas teritorial dan masuk ke berbagai dimensi. Sebagai contoh perang siber yang disertai perang informasi, walaupun tidak menghancurkan, namun sangat merusak bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Menurutnya, Konsep-konsep inipun mengaburkan filosofi perang konvensional dengan menggeser dimensi waktu, karena perang-perang tersebut terjadi di masa damai. Ditambah lagi potensi bencana alam yang dapat terjadi setiap saat. Ancaman militer dan nir militer berubah dan TNI harus siap menghadapinya.
Menghadapi kompleksitas ancaman di atas, diperlukan Postur TNI ideal yang dibangun sesuai kebijakan pertahanan negara dan disusun dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Pembangunan Postur TNI meliputi pembangunan kekuatan, pembinaan kemampuan dan gelar kekuatan TNI.
Disisi lain disampaikan dalam rangka pembangunan kekuatan TNI, telah dibentuk beberapa organisasi baru pada kurun waktu 2018 s.d 2019, yaitu: Pembentukan Divisi Infanteri-3/ Kostrad, Koarmada III, Koopsau III dan Pasmar-3 Korps Marinir pada tanggal 11 Mei 2018, guna menghadapi trouble spot di wilayah Indonesia bagian timur.
Pembangunan kekuatan lainya adalah pembentukan Satuan TNI Terintegrasi (STT) Natuna pada tanggal 18 Desember 2018 sebagai pangkalan aju bagi unsur-unsur TNI yang beroperasi di wilayah utara Indonesia, Pembentukan Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI pada tanggal 30 Juli 2019 untuk menyelenggarakan operasi khusus guna menyelamatkan kepentingan nasional di dalam maupun di luar wilayah NKRI.
Serta Pembentukan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I, II dan III pada tanggal 27 September 2019 untuk menyelenggarakan kampanye militer, operasi gabungan dan operasi lainnya dalam rangka melaksanakan tugas pokok TNI.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, TNI harus bahu-membahu dan bersinergi dengan berbagai komponen bangsa lainnya. Berbagai kekuatan yang bersatu itu akan menghasilkan energi yang luar biasa bagi kemajuan bangsa.(ay)