Nuti Nawaty Nur, Wakil Indonesia Dalam Kompetisi Roket Air Internasional di Jepang
Jakarta,Koranpelita.com
Keikutsertaan Indonesia dalam kompetisi roket air tingkat internasional sudah dilakukan sejak tahun 2006.Y9m Tetapi baru tahun 2017 dapat menoreh prestasi sebagai juara kedua.
Harapannya, tahun 2019 ini siswa Indonesia mampu berjaya pada kompetisi roket air internasional di Jepang, atau minimal mengulang sukses 2017.
Tahun ini dari 28 science center yang ada di Indonesia, 13 science center menggelar kompetisi roket air tingkat regional. Dari kompetisi tingkat regional, terpilih 140 siswa yang maju KRAN 2019 yang berlangsung di PP-IPTEK TMII dan lapangan Rotunda UI 28-29 September 2019.
Pada kesempatan tersebut, Nuti Nawaty Nur, siswa SMA Darul Hijrah Putri, Banjarbaru Kalimantan Selatan keluar sebagai juara pertama dalam Kompetisi Roket Air tingkat Nasional (KRAN) 2019 yang berlangsung di Lapangan Rotunda UI, Depok, Minggu (29/9/2019). Dengan demikian Nuti berhak atas tiket ke Jepang untuk mengikuti International Water Rocket Competition yang diselenggarakan oleh Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) dalam kegiatan Asia Pasific Regional Space Agency Forum (APRSAF) di Jepang.
Selain Nuti, lima siswa juara KRAN 2019 juga berkesempatan mengikuti International Water Rocket Competition 2019. Mereka adalah Ferdian Irwan P, siswa MAN 3 Tambak Beras, Jombang, Jatim sebagai juara II, lalu Zalfa Naila Az Zahra, siswa MTs N 1 Pontianak, Kalbar sebagai juara III.
Untuk juara harapan 1, 2 dan 3 berturut-turut adalah Albert Dani Rahmatullah, siswa SMPN 28 Pontianak, Kalbar, Hasrya Fakhrezy, siswa SMAIT Nurul Fikri, Depok, Jabar dan Fernika Dwi Utami, siswa MTs Muhammadiyah 7 Purbalingga, Jawa Tengah.
Dari ke-6 juara KRAN 2019, hanya juara pertama saja yang tiket dan akomodasi ke Jepang-nya dibiayai oleh PP IPTEK. Sedang lima lainnya, diharapkan peran Pemda setempat untuk membiayai perjalanan mereka ke Jepang.
“Karena keterbatasan anggaran, sehingga kami baru bisa membiayai tiket dan akomodasi juara pertama. Tetapi saya berharap swasta, masyarakat atau pemda ikut ambil bagian sehingga ke-6 siswa tersebut bisa dikirim ke Jepang pada 22-25 November mendatang,” jelas Syachrial.(Vin)