Kepulauan Aru, Koranpelita
Kapal perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Lada-521 berhasil mendekati dan berupaya berkomunikasi dengan ABK KM Mina Sejati yang diduga dibajak di perairan laut Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, tepatnya pada posisi 06 59,500 S – 133 07,300 T.
KRI Teluk Lada-521 yang dikomandani Letkol Laut (P) Gunawan Hutauruk berupaya secepat mungkin mengamankan KM Mina Sejati meskipun cuaca kurang baik dan ombak laut yang tinggi dengan kontak radio dan isyarat lampu namun belum ada respon dari ABK KM Mina Sejati.
Panglima Komando Armada (Koarmada) III Laksamana Muda TNI I N.G. Ariawan, S.E., M.M., memerintahkan kepada Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada III Laksamana Pertama TNI Rahmad Wahyudi, S.E., dan Komandan Gugus Keamanan Laut Koarmada III Laksamana Pertama TNI Agus Hariadi agar mengerahkan unsur-unsurnya yang paling dekat dengan lokasi kejadian.
Perintah Pangkoarmada III tersebut diberikan setelah menerima laporan dari Pangklalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) X Ambon bahwa kapal tersebut diduga dibajak oleh ABK kapal itu sendiri, pada hari Sabtu (17/8) pukul 21.15 WIT.
Sejumlah unsur operasi Guspula dan Guskamla Koarmada III tersebut, KRI Teluk Lada-521 yang paling dekat yaitu 125 NM dari lokasi kejadian. KRI Teluk Lada-521 bergerak menuju lokasi pada tanggal 18 Agustus 2019, pukul 07.00 WIT karena malam hari masih air surut dan cuaca kurang bersahabat. Selanjutnya, KRI Teluk Lada-521 bergerak menuju lokasi kejadian dan berupaya melakukan kontak radio dan lampu namun belum ada respon dari ABK KM Mina Sejati.
KM Mina Sejati yang diduga dibajak tersebut telah terjadi insiden pertikaian antara sesama ABK. Akibat dari insiden tersebut, 13 orang ABK menyelamatkan diri dengan menceburkan ke laut. Sebanyak dua orang diantaranya meninggal dunia dan 11 orang selamat dan dieavkuasi oleh KM Samudera Gemilang dan KM Terus Jaya yang kebetulan berada di sekitar lokasi kejaidan.
Dari keterangan 11 orang ABK yang selamat menyampaikan bahwa tiga orang ABK menguasai kapal dengan membawa senjata tajam berupa samurai dan parang dan menyandera 20 orang ABK yang lain. Sementara 13 orang ABK KM Mina Sejati yang berada di KM Samudera Gemilang, antara lain 11 orang selamat dan 2 orang meninggal dunia berada di KM Terus Jaya.