Jakarta, Koranpelita.com
Dunia ilmu pengetahuan dan sains Indonesia kembali menambah pundi-pundu buku ilmiahnya dengan diluncurkannnya buku “Brainware Managment”. Buku ini ditulis oleh praktisi ilmu pengetahuan sekaligus dosen senior UI, yang namanya tidak asing lagi yaitu Taufik Bahaudin. Juga tampak hadir Jesse Monintja dari Board of Honor sebagai anggota kehormatan, yang lebih intensif mengulasnya dalam perspektif neuropsikologi.
Peluncuran buku yang dikemas dalam diskusi dan bedah buku ini, dilaksanakan di MULA Citos (cilandak Town Square), Jakarta Selatan (7/8). Diadakannya kegiatan ini sekaligus dalam rangka menyongsong hari kemerdekaan RI ke 74.
Acara yang diselenggarakan oleh komunitas Neuronesia, yakni komunitas pencinta ilmu neurosains ini, dan juga didukung penuh oleh Forum Wartawan Jakarta (FWJ) ini berlangsung santai tapi serius. Bertindak sebagai moderator dan pemandu acara peluncuran dan diskusi bedah buku yaitu Bambang Iman Santoso, chief Community Officer (CEO PT. Neuronesia Neurosains Indonesia). “Kegiatan ini sebagai salah satu ajang kopi darat komunitas neuronesia dengan khalayak umum” ujar Bambang.
Sementara itu penulis Buku Taufik Bahaudin, dalam pengantarnya mengatakan, Brainware Management, Manajemen manusia generasi 5,0 ini menjawab tantangan disruptif pada abad Otak dan Milenium pikiran di abad XXI. Taufik menjelaskan buku yang diluncurkannya merupakan edisi terbaru dari edisi pertama yang di cetak bulan juli 1999. Dan sudah beberapa kali di cetak ulang ”Edisi baru buku ini, terdorong dari adanya rasa ingin berbagi pengalaman berupa “tacit knowledge” sebagai pratisi melalui “explicit knowledge” yang kuat, kata jelas Taufik.
Diutarakan oleh Taufik, otak generasi akhir yang memiliki kecepatan listrik berpikir semakin tinggi, akan selalu lebih “agile” terhadap perubahan perubahan itu sendiri, telah di gambarkan dan di paparkan dengan baik dalam konsep tersebut, buku ini akan membantu kita memahami dan mengayakan wawasan pembaca khususnya pemahaman tentang otak dan pikiran manusia, struktur dan fungsi fungsi anatomi otak, hubungan hubungannya antar sel sel otak “neurons”, antar bagian lobus lobusnya , transaksi biologis dan beragam enzim kimia “neurotransmitters” bekerja, sampai di analogikan sebagai network rangkaian listrik yang sangat rumit (2 brain circuit : synapses, pathways, connectome) dan seterusnya,” tambahnya.
Sementara itu Bambang IS selaku pimpinan komunitas menyampaikan Brainware Management merupakan Management generasi ke 5 yang di perkenalkan Taufik Bahaudin adalah langkah tepat, karena di kaitkan dengan struktur, fungsi otak yang di kembangkan melalui ilmu neurosains.
Jesse A. Monintja, Direktur center of Behavior Research & Shema Therapy Center Indonesia, dalam diskusi, menyebut buku yang dituls Taufik inu merupakan langkah berani. “Ini menjadi terobosan utama bagi komunitas manajemen, khususnya manajemen sumber daya manusia yang perlu di amati, di pahami, di yakini menjadi bagian dari perilaku manajemen modern dalam menghadapi percepatan teknologi yang eksponensial”, ujarnya.
Generasi 5.0 menjawab tantangan perubahan memasuki abad XXI yg merupakan brain to brain competition dalam manajemen manusia Total intelligence berbasiskan kecerdasan spiritualitas (SQ-based Total Intelligence), bukan lagi IQ seseorang, demikian Taufik yang sering di panggil Tebe menyampaikan.
Sebelum acara berakhir, diskusi dan peluncuran buku yang kegiatannya didukung penuh oleh Forum Wartawan Jakarta (FWJ) diakhiri dengan pembagian Doors prize dan foto bersama. (sabri/baso)