Banjarmasin, Koranpelita.com
Untuk kesekian kalinya masyarakat menyatakan kerinduan terhadap Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila atau (P4) sebagai salah satu upaya menjaga nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia agar tidak tergerus zaman.
Hal itu terungkap ketika anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Dr H Karlie Hanafi Kalianda SH MH melakukan Sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-nilai Ideologi Pancasila dengan tema P4, di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Kuala di Marabahan, Kamis (22/8/2024).
Menurut Karlie, harus diakui kegiatan penataran P4 yang digagas dan dilaksanakan pada masa pemerintahan Orde Baru (Orba) ternyata masih mendapat tempat di hati masyarakat sekarang sebagai salah satu upaya pembinaan moral dan sebagai Upaya menjaga nilai-nilai luhur dan budaya bangsa.
Sebagaimana diakui Taufikurahman, SPd, salah seorang aparatur sipil negara (ASN) di Dinas Pendidikan Kabupaten Batola, dia secara gamblang mengakui merindukan kegiatan P4 bisa dilaksanakan lagi, karena banyak manfaat yang bisa didapat.
“Banyak hal-hal positif dari Penataran P4, seperti pengamalan dan penghayatan terhadap Pancasila yang merupakan dasar negara Republik Indonesia,” katanya.
Pancasila menurutnya, mengatur hakikat kehidupan berbangsa dan beragama. Semua sudah diatur dengan baik, termasuk kerukunan hidup antara umat beragama, etika, akhlak, dan sebagainya.
“Hasilnya pada era itu, kami sangat merasakan, terutama dampaknya terhadap perilaku kita sebagai warga negara Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, yaitu lebih toleransi terhadap sesame, berbudi luhur, beretika, ramah, menghargai terhadap sesame, dan lain-lain,” ungkap Taufikurahman.
Tetapi, lanjutnya, sekarang ajaran kearah itu sudah tidak terdengar, karena telah dihapuskan, dan dampaknya banyak sifat-sifat negatif yang ditimbulkan.
“Jadi sangat wajar kalau kami merindukan P4 dilaksanakan kembali,” lanjut Taufikurrahman.
Kegiatan sosialisasi tersebut menghadirkan narasumber Staf Ahli DPRD Kalsel H. Puar Junaidi, S.Sos, SH.MH yang menyampaikan tentang Empat Pilar Kebanngsaan merupakan tiang penyangga yang kokoh agar rakyat Indonesia merasa nyaman, aman, tenteram dan sejahtera serta terhindar dari berbagai macam gangguan dan bencana.
“Empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, merupakan nilai-nilai luhur yang harus dipahami seluruh masyarakat, dan menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan untuk mewejudkan bangsa dan negara yang adil, maksmur, sejahtera dan bermartabat,” jelasnya.
Empat pilar tersebut lanjutnya, tidak memiliki kedudukan sederajat, setiap pilar memiliki tingkat, fungsi dan konteks yang berbeda.
“Keempat pilar tersebut merupakan prasyarat minimal bagi bangsa Indonesia untuk berdiri kokoh dan meraih kemajuan berlandaskan karakter kepribadian bangsa Indonesia sendiri demi tercapainya kehidupan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan Makmur,” kata Suyud.
Sedangkan Karlie Hanafi yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kalsel mengatakan, bahwa DPRD provinsinya memiliki kewajiban sebagaimana amanat Undang Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 108.
“Beberapa kewajiban itu, di antaranya memegang teguh dan mengamalkan Pancasila serta kewajiban untuk mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan NKRI,” kata Karlie Hanafi.
Kegiatan Sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-nilai Ideologi Pancasila dengan tema P4 ini dihadiri segenap jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Batola.
Para peserta sosialisasi terlihat sangat antusias menyimak materi demi materi yang disampaikan oleh para narasumber hingga dilanjutkan dengan sesi dialog dan tanya jawab.(pik)