Sabang, koranpelita.com
Dalam rangka Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) yang sebelumnya dilepas pada tanggal 7 Juni 2024 di Kolinlamil, Jakarta Utara, KRI Dewaruci tiba di Pelabuhan BPKS CT I, Kuta Bawah, Sukakarya, Kota Sabang, Minggu (23/06).
Kedatangan KRI Dewa Ruci disambut hangat Komandan Lanal Sabang (Danlanal Sabang) Kolonel Laut (P) Gita Muharram, M.Sc. dan PJ. Walikota Sabang serta unsur Forkopimda Sabang.
Di Kota Sabang, para rombongan Laskar Rempah disamping melaksanakan Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) juga memiliki tujuan lain berupa refleksi sejarah tentang kejayaan Kota Sabang yang dulu pernah menjadi jalur rempah, dengan kekayaaan utama merica dan cengkeh serta expose tempat- tempat bersejarah yang ada di Kota Sabang.
Danlanal Sabang dalam sambutannya menyampaikan bahwa sejarah gemilang rempah-rempah di Nusantara bukan hanya menyimpan kenangan global yang megah, tetapi juga menciptakan kekayaan budaya yang mendalam.
“Kegiatan pelayaran MBJR tahun 2024 ini akan menjelajahi kearifan lokal di 7 (tujuh) kota bersama-sama KRI Dewaruci dan 75 Laskar Rempah terpilih”, ujar Danlanal Sabang.
Lebih lanjut, kegiatan ini akan mengingatkan kita pada kejayaan dan peristiwa masa lalu yang ada di Kota Sabang dalam perdagangan jalur rempah. Jalur rempah inilah yang menjadi perhatian dari negara-negara barat untuk Indonesia.
Pada kesempatan ini, rombongan Laskar Rempah disuguhi dengan penampilan tari tarian khas Aceh (Sedati) serta pertunjukan drama kolosal zaman penjajahan dan diakhiri dengan memperkenalkan makanan khas Aceh (Kuah Belango).
Di tempat terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menyampaikan melalui MBJR ini dapat memperkenalkan kembali kejayaan maritim bangsa Indonesia, melestarikan budaya dan tradisi jalur rempah, memperkuat hubungan diplomasi antar negara tetangga, serta meningkatkan promosi pariwisata maritim Indonesia.(ay)