Pasar PPM , Ikon Kota Sampit Kurang Terawat

Sampit,Koranpelita.com.

Pasar Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit di Kabupaten Kotawaringin Timur ( Kotim) Provinsi Kalteng, yang di era Bupati Wahyudi K.Anwar disebut-sebut sebagai ikon Kota Sampit,namun sejak rampung dibangun dan mulai ditempati Januari 2004 lalu kini terlihat kurang terawat.

Sejumlah dindingnya di bagian dalam dan bagian luar Pasar PPM Sampit warna catnya sudah kusam.Bangunan ini terkesan lebih tua dari usianya yang hanya kurang lebih 15 tahun.Padahal Pasar PPM Sampit merupakan pasar besar dan pasar induk di Kota ini ,dan merupakan pasar semi tradisional modern milik pemerintah daerah terbesar di Kalteng.

Suasana kebersihan Pasar PPM Sampit juga kurang sekali, karena perawatannya tidak optimal.

Kadisdagperin Kotim Redy Setiawan SH MH ketika dikonfirmasi via ponselnya Jum’at ( 19/7) mengatakan, pengecatan tahun ini di bagian luar Pasar PPM dulu.Sekarang dalam proses dokumen pekerjaan.

Menurutnya, pihaknya berupaya mencari pola yang tepat, karena tenaga sangat terbatas dan beban sampah bertambah sebab pengunjung ramai.

Namun hal ini sangat membanggakan dunia perdagangan.Dan kita
berharap pedagang dan pengunjung mendukung kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya.Karena kemampuan pemerintah masih terbatas dalam menyediakan tempat.Juga mohon dukungan pers membantu mensosialisasikan soal ini.Kalau ada masukan sangat kami harapkan untuk perbaikan.

Diakuinya, ada juga usul dari beberapa pihak termasuk ketua komisi 2 DPRD kotim agar dikaji untuk diserahkan kepada pihak ke tiga.Dan ini masih dalam tahap pengkajian.
(Ruslan AG).

About redaksi

Check Also

Shalat Idul Adha di Masjid Alqodar dan Al-Isrok, Inilai Pesan Khotib

SEMARANG,KORANPELITA.Com – Keikhlasan, kesabaran, dan ketaatan merupakan inti dari ibadah qurban. Ibadah qurban mengajarkan umat …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca