Santri Alfuqoro Pandeglang Dipulangkan
Karena Bangunan Roboh Disapu Piting Beliung
Banten, Koranpelita.com
Sungguh sangat memprihatinkan. Ratusan santri Pesantren Alfuqoro Assogirin.di jeruksawer, Pandeglang, Banten, dipulangkan.
Alasannya, tiga bangunan semi permanen ambruk diterjang angin puting beliung. Dua bangunan ukuran 6 m x 24 ambruk rata dengan tanah. Satu bangunan 6m x 18 m porak poranda dan semua genting kabur terbawa angin tersebut.
Padahal rata rata santri yg belajar fiqh, al quran dan bidang lain, tidak dipungut biaya. Sehingga pengelola tidak mungkin minta bantuan wali murid.
“Kita nggak mungut iuran ke santri krn rata rata walimurid kurang mampu. Sekarang santri kita minta datang seminggu sekali dan langsung balik ke rumah,” kata pimpinan pesantren, KH Cecep Achmad Damanhuri, didampingi pengurus lain di lokasi pesantren, kemarin.
Pihaknya akan meminta bantuan Kementerian PUPR membangun hunian santri. Sedangkan pihak wilayah pun blm ada respon apapun soal ini.” Tadinya sy nggak mau minta bantuan kecuali adanya kepedulian tapi ya..spt ini,” keluhnya.
Awalnya santri sedang belajar mendengar suara bambu bunyi keras. Kemudian santri yg sdg menghafal quran dan fiqh dipindah di mushalla . beberapa saat kemudian angin kencang dan dua bangunan raya dengan tamah. Satu bangunan lagi gentingnya raib terbawa angin.
Kejadian ini, lanjut Cecep, setelah tsunami di Pandeglang. Seketika itu pula sekitar 200 santri dipulanglan hingga sekarang. Tapi seminggu sekali santri tersebut masih datang untuk belajar.
Terkait dengan itu, kata Cecep, pihaknya berharap Kementerian PUPR membantu membuatkan gedung.
“Kalau sy punya uang pasti sudah sy bangun. Semua bangunan ini sy realisasi bersama keluarga. Termasuk membuat jalan ke pesantten,” jelas Ceceo.
Untuk makan sehari hari, Cecep hanya mengandalkan hasil jerih payah dan donatur yg ada.”Jika saya makan ikan asin , santri juga makan itu tapi jika lagi ada rizki santri juga ikut menikmati,” tuturnya.
Meski demikian, pengurus terus berjuang agar bangunan yg roboh rata dengan tanah dibangun permanen. “Pelan pelan sambil nyari donatur .,” paparnya lirih.(oto)