Semarang,koranpelita.com
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mendorong kepada setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD), untuk memenuhi syarat-syarat yang menjadi indikator dalam memenuhi Pengarusutamaan Gender (PUG). Terlebih PUG menjadi salah satu penilaian dalam penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tahun 2023.
“Karena itu, penilaian yang dilakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) ini membutuhkan data riil pelaksanaan PUG sejak tahun 2021 hingga 2022,” ujar Mbak Ita sapaan akrab panggilannya.
Menurutnya, Pemerintah Kota Semarang sendiri sebenarnya sudah banyak memiliki program yang masuk dalam kategori PUG. Misalnya seperti Daycare untuk penanganan stunting. Namun diakuinya, program-program yang masuk dalam PUG harus dikawal oleh masing-masing OPD.
“Program kita banyak sekali tapi dokumen-dokumennya yang kurang. Data pendukung juga kurang. Karena banyak yang mestinya sudah kita lakukan ini menjadi contoh untuk daerah lain, dan akhirnya kita malah ketinggalan,” bebernya.
Dirinya meminta, ada satu orang yang menghandle semuanya, sehingga indikator-indikator tersebut bisa dipantau dan dilaksanakan dengan baik.
“Saya minta temen-temen mengawal dan harus ada dirigennya (leadernya) agar tidak lempar-lemparan. Jadi tidak hanya DP3A tapi seluruh jajaran Pemerintah Kota Semarang. Makanya Saya minta kepala OPD hadir karena PUG itu penting sekali bagi semua,” tegasnya.
Mbak Ita mengatakan, banyak indikator yang harus dipenuhi untuk bisa meraih penghargaan tersebut. Indikator-indikator tersebut harus terekam dalam sebuah dokumentasi dan data riil lapangan.
“Kita dorong OPD ini untuk membenahi agar PUG ini bisa terlaksana dengan baik. Karena ini salah satu indikator mendapatkan APE. Apalagi infonya banyak indikator baru dan harus kita cari tahu dan dipenuhi,” terang wali kota usai mwmbuka kegiatan Penguatan Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam rangka penilaian Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tahun 2023 belum lama ini.(sup)