Jakarta, Koranpelita.com
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) menerima penghargaan dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Penghargaan diberikan kepada Perpusnas sebagai Mitra Kerja yang telah Meningkatkan Literasi kepada Warga Binaan di Lapas dan Rutan serta anak Didik di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA). Perpusnas menerima penghargaan ini karena turut memberikan pembinaan dan pendampingan kepada warga binaan pemasyarakatan dalam hal literasi.
Penghargaan diterima Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando dari Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta Ibnu Chuldun dalam kegiatan pertunjukan seni “Darma Bakti kepada Hawa” yang diselenggarakan Unit Pelaksana Teknis Balai Pemasyarakatan (UPT Bapas) se-DKI Jakarta di Ruang Auditorium Perpusnas Lantai 2, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (11/9/2023).
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memeriahkan HUT ke-78 Kemerdekaan RI dan Hari Darma Karya Dika Kemenkumham.
Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej mengatakan berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, bapas memiliki tugas dan fungsi penting dalam hal pembimbingan berbagai aspek, tak terkecuali kesenian.
Sehingga, aspek kesenian yang awalnya merupakan hal sekunder atau hobi, kini berubah menjadi industri besar, terlebih menjadi identitas budaya suatu bangsa.
“Kita pahami betul bahwa tugas bapas bukan hal yang mudah karena harus memastikan bahwa warga binaan yang kembali ke masyarakat bisa diterima, lalu tidak hanya diterima tapi juga tidak mengulangi tindak pidana, dan setelahnya harus bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wamenkumham menyampaikan apresiasinya atas kegiatan yang diusung secara megah dan meriah, serta melibatkan klien dan warga binaan pemasyarakatan ini. Dia berharap agar kreasi dan pembimbingan di bidang seni dapat dilakukan secara konsisten, agar mampu melahirkan kreator, penari, dan musisi hebat di masa mendatang.
“Saya mengapreasiasi apa yang dilakukan oleh rekan-rekan di bapas yang berada di wilayah DKI Jakarta. Kegiatan seperti ini harus didukung dan kalau bisa dilakukan setiap tahun sebagai bentuk refreshing dan unjuk kreativitas para klien dan warga binaan pemasyarakatan,” ungkapnya.
Pertunjukan seni ini menghadirkan rangkaian penampilan tari, lagu, dan pemutaran film berjudul “Kepada Hawa”. Film tersebut memberikan kesempatan kepada para tamu undangan yang hadir untuk mengakui kepentingan anak dan wanita dalam kontribusi mereka di setiap aspek kehidupan di Indonesia.
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh UPT Bapas se-DKI Jakarta ini. Dia menilai, membimbing dan membina merupakan amal mulia yang penuh makna, terlebih dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan kemanusiaan secara luas dengan penuh rasa ikhlas.
“Apa yang dilakukan oleh Bapas se-DKI Jakarta merupakan teladan baik yang nyata bahwa aparatur sipil negara harus kreatif, tidak memakai pendekatan tunggal, dan punya kepekaan atas kebutuhan-kebutuhan masyarakat terutama klien pemasyarakatan,” pungkasnya dalam rekaman video. (Vin)