Pekalongan, koranpelita.com
Dari rangkaian penutupan Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan, Rais Amm AWS Dr. KH Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya bin Hasyim menyampaikan pesan Sufi dan maidloh Hasanah.
Habib sejuta umat asli Pekalongan ini, meminta ulama thoriqoh dan sufi membentengi diri sebagai penyejuk di tengah kehausan umat dan degradasi moral dan menitipisnya nilai-nilai cinta kebangsaan.
Beliau mengibaratkan, orang haus maka mencari minum, lapar segera makan. Tapi, ketika hati kita kering kerontang, tidak tumbuh benih-benih cinta dan kasih sayang, maka ulama thoriqoh dan sufi harus berada di benteng terdepan.
“Obatnya kalimat Laailaahaillah Muhammadar Rasulullah. Bagaimana pun ulama thoriqoh dan sufi memiliki peranan penting yang memberikan manfaat bagi umat dalam segala aspek kehidupan. Jangan terlalu ribut membicarakan khilafiyah,” ingat Habib Luthfi dalam penutupan muktamar sufi Internasional yang disampaikan dalam keterangan tertulis, Kamis 31/8/2023).
Meski demikian, lanjut Habib Luthfi, saatnya ahli thariqoh dan tasawuf mempelopori sebagai contoh karena keteladanan dan cinta negeri.
“Tangan di atas (mandiri) bukan harus tangan di bawah (meminta). Tapi bagaimana mampu menjadi pempersatu umat pemersatu bangsa. Ini harus dipikirkan bersama,” pungkasnya.(***)