Cianjur, Koranpelita.com
Sungguh luar biasa banyak cerita unik, menarik, namun tidak lucu berkaitan dengan PPDB jalur zonasi jarak. Sebab tindakan itu, menggambarkan betapa lemahnya aturan PPDB yang sangat mudah dimanipulasi, dan rapuhnya mentalitas masyarakat untuk mencapai satu tujuan dengan menghalalkan segala cara.
Para orang tua calon siswa yang tempat tinggalnya jauh dari sekolah berjuluk favorit ramai-ramai membuat alamat domisili dengan menumpang alamat anggota keluarga kerabat dan handai tolan. Alamat domisili dilengkapi dengan fakta integritas dari kepala kelurahan yang ditanda tangani di atas materai Rp. 6.000.
Di Cianjur, Jawa Barat, salah seorang kepala SMA Negeri, bercerita ada dua kepala kelurahan tangannya sampai merasa pegal, karena banyak menandatani fakta integritas alamat domisili calon siswa,
“Saking banyaknya fakta integritas dadakan yang harus ditanda tangani, tangan kedua lurah itu, merasa pegal,” ungkapnya.
Dia juga menceritakan tentang banyaknya ekses PPDB zonasi jarak. Bahkan banyak yang ramai-ramai membuat kartu keluarga (KK) baru dengan alamat yang dekat ke sekolah yang akan dituju,
“Saya tahu itu, PPDB zonasi jarak banyak eksesnya, tetapi apa daya karena ini aturan dari pemerintah pusat, kita harus mengikutinya,” ujarnya.
(Man Suparman).