Jakarta, Koranpelita.com – Sodetan Ciliwung, Jakarta, dapat mengalirkan debit Sungai Ciliwung. Dampaknya, sodetan ini dapat mengurangi area banjir seluas 107 ha. Sehingga area banjir DKI Jakarta, tersisa 38 persen.
Sodetan Ciliwung berupa terowongan sepanjang 1.268 meter, diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (31/7).
“Sodetan ini dapat mengatasi banjir di enam kelurahan. Namun penanganan banjir di Jakarta masih belum cukup dan perlu penangnan di sejumlah sungai lain,” kata Presiden Jokowi, dalam siaran pers Kementerian PUPR.
Menurut Presiden Jokowi, penanganan banjir di Jakarta harus dilakukan dari hulu sampai hilir, tidak bisa hanya di hilir saja.
“Dengan selesainya Sodetan Ciliwung ditambah adanya Bendungan Ciawi dan Sukamahi, normalisasi Sungai Ciliwung, dan Kanal Banjir Timur bisa menyelesaikan sekiranya 62% permasalahan banjir di Jakarta,” paparnya.
Presiden Jokowi, menegaskan bahwa masih ada 38 persen lagi yang harus dikerjakan bersama-sama oleh Kementerian PUPR dan Pemprov DKI.
Seperti diketahui, Sodetan Ciliwung berupa terowongan sepanjang 1.268 meter dengan 2 jalur pipa masing-masing berdiameter 3,5 meter, berfungsi mengalirkan 60 m3/detik debit banjir dari Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kali Cipinang.
Pembangunan ini menelan biaya sekitar Rp1,2 Triliun. Menteri Basuki menjelaskan, Sodetan Ciliwung dapat mengalirkan debit Sungai Ciliwung sebesar 60 m3/detik ke Kanal Banjir Timur. Sehingga sodetan ini dapat mengurangi area terdampak banjir seluas 107 ha.
“Normalisasi Ciliwung sudah dikerjakan 16 km dari total 33 km, sisanya sudah diprogramkan mulai 2023 dan bisa diselesaikan seiring dengan program pembebasan lahannya.
Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengakui menginisiasi pembangunan Sodetan Ciliwung tahun 2012 dan Kementerian PUPR telah membangun sodetan ini hingga selesai. (oto)