Kabupaten Tala, Koranpelita.com
Pupuk sangat penting untuk menghasilkan buah sawit yang berkualitas. Karenanya hal ini merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam berkebun. Namun hal ini justru menjadi salah satu beban bagi petani sawit.
Sejak akhir 2021, diketahui harga pupuk anorganik melonjak hampir 100% seiring dengan meningkatnya harga Tandan Buah Segar (TBS) petani yang menyentuh angka Rp.4.000 per kilogram.
Hal itu diungkapkan Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo, saat sosialisasi Peraturan daerah (Perda) No 12 Tahun 2019, tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Daerah, yan digelar di Desa Gunung Mas Kabupaten Tanah Laut (Tala) Senin (3/7/2023).
Dihadapan para petani Imam menegaskan agar tidak terpaku dengan pupuk bersubsidi dan petani harus kreatif ditengah kondisi saat ini dengan mensiasati pilihan pupuk yang lain.
“Karena ini lebih banyak lahan perkebunan, saya lebih fokus nantinya bagaimana para petani membuat pupuk organik. Kalau tidak diimbangi dengan pupuk yang berasal dari ternak mereka, biaya produksi nya akan semakin tinggi,” ucap Politisi PDI-P itu.
Disamping itu, Ketua Komisi membidangi ekonomi dan keuangan ini menyampaikan, didesa ini sudah terbentuk Unit Pengolah Pupuk Organik (Uppo). Dengan harapan dapat menopang pembuatan pupuk yang optimal.
“Nanti kita ajak kerjasama dengan para petani yang ada di Kecamatan Batu Ampar ini. Sehingga nantinya para petani bisa membuat pupuk organik sendiri” kata dia.
Dengan begitu lanjutnya diharapkan bisa memotong biaya produksi mereka dan harus segera di antisipasi mengingat harga pupuk melejit 3 kali lipat.
“Insya Allah dalam waktu dekat, ini akan kita tindaklanjuti bagaimana masing-masing kelompok tani bisa membuat pupuk organik sendiri,” paparnya.
Kepala Desa Gunung Mas, Muji Slamet menyampaikan apresiasinya dengan harapan lebih menyemangati para petani ditengah kondisi saat ini.
“Terima kasih pak Imam yang selalu mendorong kami untuk meningkatkan hasil perkebunan kelapa sawit. Semoga ini menjadi angin sejuk bagi kami untuk lebih semangat bergotong royong menciptakan pupuk organik,” pungkas Muji. (pik)