Semarang,koranpelita.com
Rektor USM, Dr. Supari, ST, MT menerima penghargaan Lifetime Achievement Hipka Jateng dari Himpunan Pengusaha Kahmi Jawa Tengah, sebagai akademisi dan tokoh Inkubator Technopreuner Jateng pada Safari Ramadan Hipka di Hotel Gets Semarang, Sabtu (8/4/2023).
Penghargaan yang sama juga diberikan kepada H. Ganjar Pranowo, SH, MSi sebagai Gubernur Penggerak Utama Perekonomian UMKM Jateng, Prof. Dr. H. Gunarto, SH, MH (Inisiator dan Motivator Pendirian Hipka di Jateng), Prof. H Muhammad Nur (Inventor & Penggerak Ekonomi Perdesaan Jawa Tengah), Dr. dr. Masrifan Djamil, MPH, MMT (koordinator Presidium Jawa Tengah
Akselarator Gerakan Kahmi menjadi Wirausaha), Dr. H. Muhammad Haris, SS, M.Si (Tokoh Inkubator Pesantrenpreneur di Jateng), Ferry Wawan Cahyono, SPi, MSi (Politisi Penggerak Ekonomi Kerakyatan Jateng), H. Bambang Raya Saputra (tokoh Penggerak Ekonomi Petani di Jateng).
”Saya berterima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Himpunan Pengusaha Kahmi Jawa Tengah atas penghargaan ini. Kami siap memfasilitasi bagi kegiatan pembinaan dan pengembangan jiwa kewirausahaan dan kemampuan mengelola usaha dari berbagai aspek, baik aspek teknis dan tekonologi maupun aspek manajemen. Kami siap mendukung Hipka Jateng,” kata Rektor USM didampingi Wakil Dekan 1 FT USM, Dr Ferry Firmawan.
Hal senada dikatakan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen yang hadir mewakili Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Menurutnya, pihaknya mendukung Himpunan Pengusaha Kahmi (Hipka) terus memajukan ekonomi syariah di Indonesia.
” Selain perekonomian, Hipka juga diharapkan menjadi salah satu sarana untuk syiar agama bagi masyarakat,”ujarnya.
Dia mencontohkan, kemampuan Nabi Muhammad SAW yang hadir bukan hanya sebagai Rasulullah, namun juga sebagai pakar ekonomi.
”Kalau kita bicara dakwah Islam tidak terlepas dari ekonomi. Bagaimana perjuangan Rasulullah yang juga berlatar belakang sebagai pakar ekonomi. Bukan hanya di perdagangan, tapi juga di peternakan,” kata Gus Yasin, sapaan akrab wagub.
Gus Yasin mengajak seluruh anggota Hipka, agar semakin fokus pada ekonomi syariah. Apalagi, ekonomi syariah telah dilirik oleh banyak negara, sehingga berpotensi besar meningkatkan perekonomian di Indonesia.
” Salah satu faktor yang disoroti pemerintah Jawa Tengah adalah wisata halal. Saat ini, pemerintah telah menyiapkan faktor penunjang dari hulu hingga ke hilir,” paparnya.
Dia menambahkan, dalam wisata halal itu bisa dimulai dari penyembelihan secara halal, hingga ke wisata kuliner yang mampu menjamin mutu halalan thayyiban. ” Jadi Hipka bisa turut andil dalam hal tersebut,” ujarnya.
Meski demikian, pihaknya mengimbau kepada seluruh anggota Hipka agar senantiasa menyisihkan rezeki untuk zakat, infak, sedekah (ZIS). Karena kita bicara ekonomi, pasti ada 2,5 persen yang diperuntukkan fakir miskin. Artinya, untuk penanggulangan kemiskinan.
” Tidak hanya maju sendiri, akan tetapi maju bersama-sama. Ini yang diharapkan dari pemerintah, baik Jawa Tengah maupun pusat, dan itu juga yang diamanatkan oleh agama kita,” ungkapnya.(sup)