Jakarta, Koranpelita com
Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengapresiasi inovasi mainan anak perusahaan lokal karya anak bangsa. Salah satu karya yang dihasilkan produk lokal milik PT Sinar Harapan Plastik (SHP) yakni mainan anak drift.
“BSN terus mendukung upaya SHP untuk terus berinovasi menghasilkan produk karya anak bangsa. Bangga buatan Indonesia. Bangga memakai SNI,” ujar Kukuh saat Launching Produk Terbaru SHP dalam kunjungan industri BSN bersama media di pabrik PT SHP yang berlokasi di Kapuk Kamal, pada Rabu (15/2/2023).
Apalagi menurut Kukuh, anak-anak dalam era golden age perlu kita pandu. Golden age merupakan periode anak bermain serta membuat mereka tersenyum dan gembira. “Kita perlu mengarahkan talenta mereka. Karena anak merupakan masa depan Indonesia. Kita harus merawat demi negara kesatuan Republik Indonesia melalui anak-anak,” jelas Kukuh.
SHP sendiri merupakan salah satu role model yang konsisten menerapkan SNI. Berkat konsistensinya, PT SHP meraih 7 kali SNI award sejak tahun 2014-2022.
Berbicara mainan anak, tambah Kukuh, ada 2 yang menjadi kata kunci yaitu aman dan bermutu. Itulah yang menjadi persyaratan mainan anak. “Aman nomor 1, dan harus bermutu. Dua kriteria itulah yang menjadi persyaratan SNI mainan anak,” tutur Kukuh.
Dalam kesempatan tersebut, dilakukan peluncuran inovasi PT SHP terbaru yaitu Volta 5052 Drift Kids. Mainan ini merupakan mainan tunggang elektrik pertama di Indonesia yang bisa nge-drift (ngepot) menyerupai mobil drift aslinya.
SHP Toys berkolaborasi dengan Professional Drifter yaitu Dipo Dwiki dan Ziko Harnadi yang juga figur content creator dengan nama akun Garasi Drift. Dalam masa pengembangan mainan ini, juga dibantu oleh putra dari Dipo yaitu, Langit Abinaya selaku Brand Ambassador SHP Toys.
Mainan ini dibuat dengan 2 mode: yaitu mode standar dan mode drift yang diatur dengan kunci, sehingga penggunaan mode drift ini akan dalam izin dan pengawasan orang tua.
Mode drift juga bisa dikendalikan menggunakan remote control yang dapat dipegang orang tua saat anak bermain dan terdapat tombol safety pada remote tersebut. Mainan ini juga dilengkapi dengan 3 point safety belt untuk keamanan saat bermain. Terdapat juga lampu LED di bagian depan, Mp3 music & bluetooth, untuk menambah kenyamanan anak saat bermain.
Produk ini sudah tersertifikasi SNI. SNI tersebut yakni : (1) SNI ISO 8124 – 1:2010, Keamanan mainan – Bagian 1: Aspek keamanan yang berhubungan dengan sifat fisis dan mekanis; (2) SNI ISO 8124 – 2:2010, Keamanan mainan Bagian 2: Sifat mudah terbakar; (3) SNI ISO 8124-3:2010, Keamanan mainan – Bagian 3:Migrasi unsur tertentu, dan (4) SNI ISO 8124-4:2010, Keamanan mainan – Bagian 4: Ayunan, seluncuran dan mainan aktivitas sejenis untuk pemakaian di dalam dan di luar lingkungan tempat tinggal, dan (5) SNI IEC 62115:20111 Mainan elektrik- Keamanan. (6) SNI 7617:2010 Tekstil – Persyaratan zat warna azo, kadar formaldehida dan kadar logam terekstraksi pada kain untuk pakaian bayi dan anak, serta (7) EN 71-5 Chemical toys (sets) other than experimental sets.
Merambah pasar internasional
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Sinar Harapan Plastik, Hary Tio mengungkapkan dengan adanya SNI, produknya tidak kalah bersaing dengan produk di mancanegara. Selain itu, dengan SNI pihaknya dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan aman untuk masa depan bangsa yakni anak-anak Indonesia.
Sampai saat ini, PT SHP telah mampu memasok mainan anak ke luar negeri, seperti Amerika, Australia, dan Thailand. Bahkan, dengan inovasi terbarunya, mainan anak drift merupakan produk pertama dan satu-satunya di Indonesia yang telah ber SNI.
“SHP Toys berusaha mempertahankan posisinya di peringkat nomor satu atau sebagai pemimpin pasar produsen mainan tunggang di Indonesia. Kunci utama untuk mainan adalah dengan memahami kebutuhan anak-anak. Semuanya ada di tangan konsumen, sehingga PT. SHP berusaha untuk dapat memahami kebutuhan mereka,” tutur Hary.
SHP sendiri diketahui sebagai produsen mainan anak yang sudah mengantongi sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI). Sejak tahun 2014 hingga 2021, perusahaan yang didirikan sejak tahun 1985 itu, berhasil meraih penghargaan tertinggi dari pemerintah RI untuk penerapan SNI, SNI Award.
Berdasarkan data Asosiasi Pengusaha Mainan Indonesia (APMI), pengusaha mainan sejenis di Indonesia berjumlah 59, yang terdiri dari 27 Pedagang Besar; lebih dari 50 Importir dan 6 Industri.
Untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya produk-produk berkualitas dan ber-SNI, SHP juga mensosialisasikan SNI Mainan anak melalui pameran. Salah satu pameran yang sering diikuti adalah Indonesia Quality Expo (IQE). “Kami rutin mengikuti pameran di kementerian dan lembaga, salah satunya pameran yang diselenggarakan oleh BSN yaitu IQE,” ujar Hary. (Vin)