Hakim Agung Isi Tausiyah di Ponpes Malikussaleh

Aceh Utara, Koran Pelita.com

Kalangan Hakim Agung memberikan tausiah kepada sedikitnya 3000 santri pada Pondok Pesantren Malikussaleh, Kamis malam kemaren di salah satu pasentren Salafi yang di bangun oleh Ulama Kharismatik Aceh yaitu Alm Abu Ibrahim Bardan.

Tausiyah di isi secara bergantian oleh DR. Khairul Anwar, S. Ag MH dan Abdurrahman, S. Ag MH, keduanya dari Mahkamah Agung RI, beliau dalam rangka kunjungan silaturahmi di Bumi Nanggroe Aceh Darussalam.

Khairul dan Abdurrahman mengungkapkan Kekuatan sebuah bangsa terletak di tangan para pemudanya, terutama mereka yang dididik melalui pondok pesantren karena merekalah yang akan menunjukkan wajah kehormatan suatu bangsa dalam segala kontes kehidupan nantinya.

Khairul membandingkan, Jika para pemuda dalam suatu negara mengalami kerusakan moral dan agama, maka sangat disayangkan nasib bangsa itu nantinya. Karena bagaimana pun, pemuda adalah kader bangsa yang harus terbina dengan segala bentuk pendidikan.

Baik itu pendidikan di pondok pesantren maupun pendidikan formal lainya.

Jangan sampai pendidikan yang dirancang dan dilaksanakan oleh negara tidak memerhatikan masa depan para pemudanya. Apalagi hanya mementingkan kepentingan pribadi dan golongan saja. Demikian ungkapnya yang disambut dengan suara gembira para santri.

Khairul dan Abdurrahman mengambarkan pengalaman beliau dalam menuntut ilmu hingga menjadi orang sukses. Karena itu harapannya beliau mendorong santri Aceh menjadi pemuda yang tangguh atau generasi penerus bangsa Indonesia, maka sebenarnya generasi muda juga menjadi komponen yang penting dan perlu dilibatkan dalam pembangunan bangsa Indonesia, baik secara nasional maupun daerah.

Mengapa demikian? Hal ini berkaitan erat dengan dasar dari generasi muda yang sebenarnya memiliki fisik yang kuat, pengetahuan yang baru, inovatif, dan juga memiliki tingkat kreativitas yang tinggi pula. Kondisi tersebutlah yang membuat peranan pemuda sebenarnya penting dalam proses pembangunan bangsa Indonesia maupun sebagai penerus bangsa.

Tanpa adanya peranan generasi muda atau pemuda Indonesia maka bangsa Indonesia pastinya akan sulit mengalami perubahan dan akan mudah pula kehilangan identitas bangsa Indonesia.

Khairul juga menyinggung, dan menitipkan harapan santri Malikussaleh bisa menjadi seperti Pemuda Aceh tempo dulu(Markam) putra terbaik yang lahir di Seunddon Aceh Utara, beliau yang pernah menyumbang sedikitnys 28 kg Mas di puncak Monas yang turut serta menjadi sejarah perjuangan bangsa hari ini. Oleh sebab itu, peran pemuda sebagai generasi penerus bangsa sebenarnya memiliki peranan yang cukup bergengsi. Katanya. (Suha)

About suparman

Check Also

Pj Gubernur Jateng Komitmen Bangun Pemerintahan Berintegritas dan Antikorupsi

SURAKARTA,KORANPELITA – Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana berkomitmen membangun pemerintahan yang berintegritas dan antikorupsi. …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca