Jayapura, Koranpelita.com
Setelah hampir sebulan sejak melahirkan, anggota Satgas Pamtas Yonif PR-328/Dgh berkunjung ke rumah keluarga Wasti Abon (26) dan Maikel (30) di Skofro untuk melihat perkembangan dan kondisi bayi mereka.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 328/DGH, Mayor Inf Erwin iswari, S.Sos., M. Tr (Han), di Distrik Arso Timur, Jayapura, Senin (6/5).
Dansatgas mengungkapkan, sebulan sebelumnya Satgas Yonif 328 yang berada di Skofro membantu mengevakuasi Wasti Abon untuk melahirkan di Pusekemas Pitewi di tengah cuaca gerimis dan gelap gulita.
“Ketika itu, di usia kehamilannya baru memasuki 7 bulan 2 Minggu, dan Satgas diminta oleh Maikel untuk membantu persalinan istrinya,” ujar Erwin.
Karena situasi gelap tidak ada lampu penerangan yang cukup dan ditambah cuaca hujan, maka diputuskan bersama, Wasti yang mengalami air ketuban pecah itu pun dievakuasi ke Puskesmas Pitewi.
Waktu terus berlalu, lanjut Erwin, namun pasca melahirkan di Puskesmas, tidak ada kabar berita tentang kondisi Wasti maupun bayinya, maka anggota Satgas yang dipimpin Letda Inf Ahmad Mukti pun berkunjung ke rumah mereka.
“Karena proses kelahirannya yang prematur dan juga didahului pecah ketuban, maka anggota Satgas pun berkunjung untuk melihat kondisi Ibu dan si jabang bayi,”kata Erwin.
Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, ternyata keluarga Maikel dalam keadaan sehat dan bahagia, bahkan bayinya tumbuh mengemaskan.
Sementara itu Letda Inf Ahmad Mukti menceritakan bahwa saat pertemuan tersebut, tidak hanya merasakan senang ketika melihat Ibu dan anaknya dalam kondisi sehat, namun juga merasakan terharu karena terkenang ketika membantu proses persalinannya yang dapat dikatakan dramatis.
“Bayi mereka yang diberi nama Zarles Isak Meki Runggamusi itu tampak sehat segar dan menggemaskan. Pertanyaan tentang kondisi mereka pun terjawab, ketika melihat senyum dan celoteh Zarles yang lucu,” ujar Ahmad Mukti.
Sebagai wujud rasa sayang, selain menanyakan kondisi mereka, Satgas pun memberikan sedikit kenang-kenangan buat Zarles dan tidak disangka Bapak Maikel pun memberikan cinderamata sebagai simbol hubungan tak terpisahkan, yaitu berupa topi khas keluarganya.
Selama menerima kunjungan dari anggota Satgas, Maikel menunjukan rasa gembiranya dan menganggap anggota Satgas yang berada di Pos Skofro itu sebagai layaknya keluarga mereka.
“Dengana apa yang telah dilakukan Satgas di sini, kami bangga, karena kehadiran Satgas sudah betul-betul diterima warga di sini,”tegas.
Kemudian sebelum anggota Satgas pamitan kembali, Maikel menyampaikan bawa dirinya berharap agar setelah dewasa Zarles bisa menjadi seorang Tentara.
“Kami bersama istri berjanji untuk mendidik dan membesarkan Zarles agar kelak bisa menjadi seorang prajurit TNI meneladani Bapak Satgas yang selalu membantu warga yang membutuhkan,”pungkasnya. (ay)