Enam sampai Lima abad lamanya, Kesultanan Turki Utsmaniyah merawat tradisi wakaf. Pelaksanaan ibadah itu berkontribusi besar menopang kemakmuran negeri. Kebijakan negara ikut mendukung antusiasme masyarakat berwakaf.
Dalam sejarah, Turki Utsmaniyah pernah menjadi kekuatan utama dunia. Wilayah kekuasaannya meliputi tiga benua sekaligus, yakni sebagian Asia, Afrika, dan Eropa.
Dinasti Utsmaniyah bermula sejak Osman Ghazi mendirikannya pada 1299 M. Saat dipimpin Sultan Selim I sekira dua abad berikutnya, bangsa tersebut berhasil menguasai tiga kota suci Islam — Makkah, Madinah, dan Baitul Makdis.
Manusia-manusia wakaf atau wakaf diri, unit-unit usaha wakaf tidak akan berjalan, kalau tidak di mulai dari manusia yang mewakafkan diri, mewakafkan tenaganya, nyawanya, waktunya untuk keperluan maslahat umat.
di Indoensia manusia terkaya individu ya (materinya), yang paling kaya di daulah utsmaniyah itu adalah korporasi wakaf bukan keluarga sultan.
Apa yang menyebabkan turki utsmani mencapai puncak kejayaannya pada waktu itu? Ternyata lembaga pendidikan bukan kesetaraan gender melainkan Kesetaraan peluang.
(Kesetaraan peluang, bukan kesetaran jenis kelamin). Tidak akan setara bentuknya saja sudah berbeda, apalagi disuruh tugas-tugas yang sama.
Salah satu pekerjaan utama mereka (dulah utsmaniyah) adalah belajar. Masyarakat mereka hobi baca buku. Menara keadilan, kalau bicara keadilan di dulah ustmaniyah sangat kaku sekali. Sultan Fatih itu tidak tiba-tiba menjadi pembebas konstantinopel, (fatihu istonbul).
Tidak tanpa sabab, tidak tanpa hukum kausalitas. Pemuda usia 21 tahun mewujudkan bisyaroh dari rasulullah. Ia disiapkan, generasi itu disiapkan.(*)