Jakarta, Koranpelita.com
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah zona III yang beranggotakan 26 kampus Perguruan Tinggi Muhammadiyah di daerah Jakarta, Jawa barat dan Banten menyerukan kepada penguasa yaitu Presiden Jokowi juga kepada seluruh ASN, TNI, POLRI serta para menteri dan pejabat kepala daerah
yang masih aktif untuk bersikap netral dalam seluruh proses pemilu 2024.
Selama berjalannya pesta demokrasi, deretan peristiwa yang terjadi selama ini sudah terjadi banyak pelanggaran pelanggaran yang dilakukan oleh oknum pejabat pemerintah dan oknum penyelenggara yang secara terang-terangan melanggar etik selama proses kontestasi pemilu 2024.
BEM PTMA-I ZONA 3 merespon jalannya pesta demokrasi dengan mencatat dalam tinta merah semua pelanggaran-pelanggaran selama proses pesta demokrasi yang dimulai dari ketua MK hingga ketua KPU yang telah divonis melanggar etik berat oleh MKMK dan DKPP.
Andi Roansyah selaku Presidium Nasional BEM PERGURUAN TINGGI
MUHAMMADIYAH ‘AISYIYAH Zona 3 menyerukan, Jalannya pemilu kali ini telah diiringi dengan banyak terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang dipastikan akan menggerus fondasi kebangsaan yang akan menjadi ancaman demokrasi ke depan.
Andi juag menilai situasi yang terjadi pada pesta demokrasi hari ini menunjukkan bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara telah
kehilangan adab dan etika yang akan mengancam masa depan demokrasi dan supremasi hukum serta terhalangnya Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana yang dicita citakan dalam UUD 45.
Atas beberapa pemaparan diatas BEM PTMA-I Zona 3 memberikan beberapa point ultimatum kepada rezim penguasa negeri hari ini.
1. Mendesak Presiden sebagai kepala negara dan pemerintahan untuk memprioritaskan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan, sesuai dengan amanah konstitusi dan sumpah jabatan sebagai presiden.
2. Mengajak seluruh mahasiswa dan masyarakat untuk mengawal jalannya proses demokrasi yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024 dengan sungguhsungguh serta berintegritas.
3. Menuntut para elit politik yang tengah berkontestasi dalam Pemilu 2024 untuk
kembali kepada nilai-nilai moral kebangsaan yang bersumber dari ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
4. Memastikan Presiden dan para elit politik untuk mengembalikan kehidupan demokrasi yang menjunjung adab dan etika kebangsaan yang bukan hanya bertujuan untuk memperoleh kekuasaan semata, melainkan untuk mewujudkan kesejahteraan umum dan keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia, demi berjalannya proses imtegrasi bangsa yang adil dan beradab.
“Ultimatum diatas adalah ajakan moral dari kami yang tidak mempunyai kepentingan politik tertentu ataupun politik praktis, kami hanya mengharapkan pesta demokrasi 2024 ini menjunjung tinggi azas LUBER & Jurdil, ” pungkas Andi.
Dikatakan Andi, kesempurnaan Demokrasi hanya didapat jika semua pihak menjalankan perannya dengan
baik dan tidak melanggar aturan yang telah di tetapkan.
“Maka kami aliansi Mahasiswa BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah Zona III (DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten) juga mengajak seluruh mahasiswa dan masyarakat untuk mengawal jalan nya proses demokrasi yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 februari 2024 apabila dalam proses demokrasi terdapat kecurangan, kami menyerukan kepada mahasiswa dan masyarakat untuk Turun Kejalan untuk mengembalikan cita-cita Reformasi tahun 98 dan menyuarakan ketidakadilan dalam proses demokrasi pemilu 2024,” ajaknya. (Vin)