Jakarta, koranpelita.com
Ketua MPR RI serta penerima penghargaan Brevet dan Wing Kehormatan Penerbang Kelas 1 dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) Bambang Soesatyo, mendukung langkah Presiden Joko Widodo yang mendorong agar di usianya yang ke-77 tahun, TNI AU senantiasa menjadi angkatan udara yang modern, tangguh, mampu menjaga ruang udara Indonesia, serta transformatif menjaga kekuatan nasional Indonesia. Sekaligus menjadi TNI yang dihormati di dunia.
“Saat ini, TNI sedang memasuki tahap ketiga (2020-2024) penyelesaian minimum essential force (MEF). Hingga tahun ini, MEF yang tercapai baru sekitar 60 persen,” ujar Bamsoet di Jakarta, Minggu (9/4/2023).
Menurut Bamsoet, pada tahun 2024 jumlah kekuatan Alutsista MEF masing-masing matra TNI ditargetkan harus sudah bisa terpenuhi. Antara lain, Matra Darat dengan 723.564 senjata ringan, 1.354 meriam/roket/rudal, 3.738 kendaraan tempur, dan 224 pesawat terbang. Matra Laut dengan 182 unit KRI, 8 kapal selam, 100 pesawat udara, dan 978 kendaraan tempur marinir.
” Sedangkan Matra Udara dengan 344 pesawat tempur, 32 radar, 72 peluru kendali, dan 64 penangkis serangan udara,” ujarnya.
Ketua DPR RI ke-20 ini, mendukung penguatan Alutsista TNI dalam mendukung pertahanan udara Indonesia. Terutama pesawat, baik yang dimiliki Angkatan Udara, Laut, maupun Darat.
“Tahun 2020, kekuatan pertahanan udara Indonesia ditunjang oleh 462 pesawat. Terdiri dari 41 pesawat tempur, 39 pesawat serangan khusus, 54 pesawat angkut, 109 pesawat latih, 5 pesawat intai dan misi khusus, 177 helikopter, serta 16 helikopter tempur. Menempatkan Indonesia diurutan ke-28 dunia, tertinggi di Asia Tenggara,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, khusus kepemilikan pesawat tempur, posisi Indonesia berada di urutan ke-48, dibawah berbagai negara ASEAN seperti Singapura yang berada di posisi ke-22, Vietnam posisi 28, Thailand posisi 30, dan Myanmar posisi 36.
“Untuk memperkuat armada tempur, dalam waktu dekat pemerintah melalui Kementerian Pertahanan akan mendatangkan pesawat F-15 EX pabrikan Boeing, Amerika Serikat (AS), versi terbaru dan paling canggih dari F-15. Serta jet tempur Dassault Rafale buatan Perancis.”
Menurutnya, tidak hanya dari luar negeri, pemenuhan Alutsista pesawat juga dilakukan dari dalam negeri. Antara lain dengan membeli 9 pesawat multiguna jenis angkut ringan, Casa NC-212i-400, yang diproduksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI).
” Produk buatan dalam negeri harus kita kedepanjsn,” pungkas Bamsoet. (*)