NKS Menulis Lebaran: Warna Baru, Spot Baru, Baju Baru  

Hari ini, Lebaran kedua. Masih tidak banyak aktivitas selain di rumah saja. Sebab, Idul Fitri 1442 H masih dalam suasana pandemi. Walau begitu, sudah ada hal yang agak berbeda dengan tahun lalu. Jika tahun lalu sholat Idul Fitri dilakukan di rumah, alhamdulillah tahun ini bisa bersama-sama dilakukan di lapangan terbuka dengan menerapkan protokol kesehatan.

Jika boleh jujur, bukan hanya ada namun banyak rasa rindu yang tersimpan di kalbu. Terbayang kampung halaman yang seolah selalu memanggil-manggil. Atau, barangkali saya saja yang berlebihan menganggap demikian, hanya karena sudah lama tidak bertemu sanak kadhang dan handai taulan.

Tapi ya sudah. Di rumah saja juga tetap bisa Lebaran. Toh, agama mengajarkan kita untuk pandai bersyukur. Banyak nikmat yang kalau kita tuliskan pasti akan kehabisan kalimat. Salah satu nikmat itu, ketika saya terpaksa nyenggol korona sebentar.

Walau di rumah saja, saya masih bisa berkumpul dengan keluarga merayakan hari raya. Saya tahu persis banyak rekan yang terpisah oleh jarak dan hanya bisa memeluk lewat layar gadget secara virtual.

Itu hanya segelintir nikmat yang saya ceritakan. Nah, tulisan kali ini saya buat sebagai catatan kenangan Lebaran di saat korona belum menghilang.

Beberapa hari sebelum hari raya tiba, seperti layaknya kebanyakan orang, saya mematut tampilan rumah. Maklum hujan sering membuat plafon serta tembok berjamur. Saya ingin ada sesuatu yang baru yang bisa sebagai spot foto atau sekadar untuk duduk menikmati secangkir teh hangat. Lahan di dekat teras yang tak luas akhirnya disulap menjadi tempat yang nyaman untuk menghilangkan penat.

Saat malam takbiran tiba, lampu yang menempel di pohon seolah pengganti bintang yang terlihat remang. Saya dan istri duduk sambil mendengarkan suara takbir berkumandang dari masjid terdekat. Bahkan melihat anak-anak bertakbir keliling di dalam kompleks dengan membawa obor. Ini mengingatkan saya sewaktu di kampung dulu.

Di pagi hari saat hari raya Idul Fitri, kami bersiap sholat berjamaah di kompleks perumahan di luar masjid. Masih dengan prokes yang mesti dipatuhi para jamaah. Terasa jauh lebih indah dibanding sholat di rumah. Deretan shaf yang diatur jarak antar jamaah membuat barisan yang menggambarkan eratnya rasa persaudaraan.

Pesan khotib Bapak Uztad Hasan Zuhri Lc (dari Indonesia Quran Fondation) saat kotbah Idul Fitri 1442H sangat mengena di hati. Beliau mengingatkan bahwa saat Lebaran banyak dari kita memakai baju baru. Namun, yang diingatkan oleh Pak Uztad adalah seharusnya selepas ditraining selama bulan Ramadhan, kita memang perlu mengenakan baju baru yang bernama taqwa.

Baju taqwa ini  menurut Uztad Hasan Zuhri,  lebih banyak disimpan di lemari saja. Oleh orang-orang ini, training yang dilakukan selama sebulan penuh, terlupakan. Sehingga, mereka kembali melakukan kebiasaan-kebiasan tak baik.

Yang ditekankan oleh Uztad Hasan Zuhri adalah mengenakan baju taqwa dalam berkehidupan di keseharian kita. Baju taqwa tersebut perlu dikenakan saat bermasyarakat, misalnya membantu kaum duafa dan yatim piatu.

Tak hanya itu, Pak Uztad mengingatkan agar kita memakai baju baru bernama baju taqwa saat kita mencari nafkah. Dengan begitu, apa yang kita berikan kepada keluarga kita adalah rejeki yang halal.

Di akhir khutbah, Uztad memberi pengertian tentang pentingnya saling memaafkan, selain mengajak untuk selalu mengenakan baju baru, baju lebaran, dengan merk taqwa. Janganlah baju taqwa yang dijahit selama bulan ramadhan dengan susah payah itu justru diurai menjadi benang.

Saya pulang dari sholat Idul Fitri tanpa bersalaman sesuai prokes. Hidangan makan Lebaran sudah menunggu di meja makan. Jadilah kami makan ketupat yang dipotong dengan pisau tajam sebagai simbol menawi lepat nyuwun ngapuro (jika ada salah untuk dapat dimaafkan).

Sesi berikutnya mengenakan baju baru Lebaran untuk berfoto di spot baru. Foto keluarga seperti yang dilakukan keluarga yang lain. Harapannya ini mengingatkan saya akan pesan dari Pak Uztad. Pesan untuk mengenakan baju baru bernama baju taqwa dalam keseharian.

Selamat Idul Fitri 1442 H. Salam NKS

About namikulo

Check Also

Apel Kasatwil Polri Dihadiri Presiden Prabowo, Kapolri: Suatu Kehormatan

Semarang,KORANPELITA Com–  Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo bersyukur Presiden Prabowo Subianto dapat menghadiri Apel …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca