Jakarta, Koranpelita.com
Dalam mengupayakan antisipasi kondisi kumuh, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus optimalkan pembangunan rumah khusus.
Diantaranya, rumah kumuh disulap jadi rumah layak huni. Terutama, mengupayaka terciptanya rumah layak huni dan mengatasi kawasan kumuh, bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Rumah khusus dibangun untuk memenuhi kebutuhan khusus, seperti nelayan, pemukiman kembali korban bencana/pengungsi, guru, tenaga medis, TNI/Polri dan petugas di daerah perbatasan dan pulau terpencil,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, kemarin.
Tahun ini, pihaknya membangun 2.631 unit rumah khusus.. Salah satu rumah khusus yang dibangun sebanyak 25 unit bagi MBR di Desa Danurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Menyinggung soal Program Kota Tanpa Kumuh dijelaskan, merupakan wujud kolaborasi antara Kementerian PUPR dan Pemda dalam mendorong dan memberdayakan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan.
Misalnya , Penataan kawasan kumuh Sakai-Sambaiyan, Lampung dan dianggarakan hingga Rp 25,83 miliar.
Kegiatannya, meliputi, pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS 3R), TPS Terpadu (TPST), sumur bor, pekerjaan lansekap dan utilitas, pembangunan jalan beton, talud dan gorong-gorong.
Secara terpisah, Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid, menjelaskan rumah khusus ini, merupakan bagian dari Program Sejuta Rumah. “Penerima manfaat harus bisa merawat dg baik” ujarnya. (oto)