Jakarta,Koranpelita.com
Teknologi 5G membuka banyak potensi menarik dengan kemajuan kapabilitas yang dihadirkan. Dengan kecepatan transfer data tinggi dan latensi yang rendah, implementasi 5G diprediksi mampu menghadirkan pengalaman streaming video dan download yang cepat, lancar, bahkan instan. Meskipun saat ini Indonesia masih dalam era 4G, permintaan streaming dan pengunduhan video telah meningkat tajam dari sisi konsumen.
Menurut laporan tahunan dari UC Browser, menonton video merupakan fungsi aplikasi paling populer sepanjang tahun 2020 di pasar Indonesia, yang menjadi indikasi kuat permintaan pengguna atas konsumsi konten video.
Survey lain dari Global Web Index yang dilaporkan Daily Social semakin mempertegas tuntutan konsumsi konten video dari konsumen. 51% dari Gen Z lebih memilih konten video online untuk konsumsi media mereka, sedangkan 31% memilih online TV. Maka dari itu, teknologi 5G yang akan datang menunjukkan potensi pada konsumen akan pengalaman video berkualitas lebih tinggi daripada sebelumnya sebagai tanggapan terhadap tren pasar dan kebutuhan pengguna.
Transisi dari periode 4G ke 5G akan mendorong masyarakat secara bertahap bergerak menuju era konten video-first. Menurut berita yang dibagikan oleh HubSpot: 90% konsumen melaporkan bahwa video produk membantu mereka mengambil keputusan pembelian. Sementara 64% pelanggan lebih cenderung membeli produk secara online setelah menonton video mengenai produk tersebut. Hal ini menjadi alasan utama mengapa semakin banyak raksasa e-commerce seperti Shopee, Tokopedia dan Lazada lebih memilih untuk mempromosikan produk mereka melalui pemasaran video online.
Selain raksasa e-commerce, banyak pelaku bisnis di industri digital telah mengikuti tren untuk mengembangkan lebih luas menuju layanan berbasis video. Mengambil salah satu contoh UC Browser tidak hanya memberikan rekomendasi produk tertulis, tetapi juga menawarkan koleksi konten video ulasan kepada penggunanya untuk membantu mereka mengambil keputusan pembelian yang efektif.
Memang benar teknologi 5G diprediksikan akan menghadirkan pengalaman video yang lebih baik dan menyenangkan bagi konsumen, namun tidak semua manfaat hadir tanpa konsekuensi. Survey dari OpenSignal pada tahun 2020 yang dipublikasikan Light Reading, menunjukkan bahwa teknologi 5G berdampak pada peningkatan konsumsi data seluler sebesar 2.7 kali lipat dibanding pengguna 4G sebelumnya. Hal ini disebabkan pengguna 5G menikmati kecepatan koneksi beberapa kali lipat lebih cepat dibandingkan koneksi 4G. Oleh karena itu, pengalaman seluler yang lebih baik mendorong pengguna 5G mengonsumsi lebih banyak konten atau menikmati streaming video dan audio dengan kualitas yang lebih tinggi.
Di luar kekhawatiran konsumsi data seluler semakin tinggi, laporan CNBC Indonesia menyampaikan poin penting mengenai harga paket data 5G yang lebih mahal. Meskipun belum resmi hadir di Indonesia, teknologi 5G diprediksi membawa tantangan besar bagi gaya hidup hemat masyarakat Indonesia. Menghadapi keadaan tersebut, kiranya masyarakat Indonesia mempersiapkan adaptasi perilaku di kancah digital untuk menghemat dan mengurangi konsumsi kuota, termasuk memilih browser alternatif yang dapat menghemat konsumsi data seluler, dan mencari cara untuk mengurangi penggunaan data seluler saat memutar dan mengunduh video.
Browser bawaan standar umumnya minim fitur penghemat konsumsi data seluler dan hanya memberikan fungsi mendasar bagi pengguna. UC Browser perambah seluler pihak ketiga terbesar di dunia memiliki fungsi data saving yang menjadi salah satu fitur favorit dari banyak fitur unggulan bagi pengguna. Fitur data saving UC Browser dapat memangkas konsumsi data dari laman yang diunggah dan proses memutar konten video. Tidak hanya menghemat konsumsi kuota internet, minimnya ukuran data yang dimuat memberikan pengguna pengalaman berselancar internet lebih cepat dan menyenangkan.
Menurut UC Browser, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (26/2/2021) mengatakan, versi terbaru UC Browser mampu menghemat konsumsi data hingga 80% saat mengunggah gambar atau menonton video dibandingkan versi sebelumnya.
Selain menggunakan aplikasi browser alternatif, metode lain untuk menghemat konsumsi data seluler adalah membatasinya melalui fitur bawaan smartphone. Perangkat smartphone pada umumnya memiliki fitur pembatasan konsumsi internet setiap bulannya yang disebut “Mobile Data Limit” atau “Limit Mobile Data Usage”. Pengaturan tersebut dapat secara otomatis menghentikan koneksi seketika batas telah terlewati.(Vin)