Yogyakarta, Koranpelita.com
Jumlah penderita virus Covid-19 di Indonesia semakin hari semakin bertambah. Upaya pemerintah untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19 kepada masyarakat dilakukan secara gencar.
Tidak sedikit yang menolak program vaksinansi tersebut dalam rangka memutus mata rantai Covid-19. Sebagai program pemerintah pusat, Pemprov DIY juga melaksanakan vaksinansi terhadap warganya.
Daerah Istimewa Yogyakarta siap menyelenggarakan program vaksinasi COVID-19 bagi kelompok tahapan kedua. Vaksinasi awal akan dilakukan secara massal bagi sebagian kelompok tahapan kedua dan direncanakan akan dimulai Senin (01/03).
Terkait agenda vaksinasi massal yang akan dilaksanakan 1 Maret 2021, Koordinator Paguyuban Pengusaha Malioboro Ahmad Yani (PPMA), Karyanto Yudomulyono menyambut baik program vaksinasi tersebut. Sebab warga Malioboro merupakan orang-orang yang rentan terpapar COVID-19.
“Semua (warga Malioboro) ikut, tidak ada yang menolak. Kami sudah mendaftar secara online dari UPT Malioboro,” ungkapnya saat ditemui awak media, Rabu (24/2/21) sore.
Karyanto mengakui, sebagian warga Malioboro memiliki kekhawatiran akan vaksinasi. Namun mereka percaya program tersebut menjadi salah satu upaya pemulihan DIY dari pandemi.
“Tapi kami percaya program pemerintah agar Malioboro bisa pulih ramai lagi,” imbuhnya.
Terdapat tiga tempat yang akan digunakan untuk vaksinasi massal yakni Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg, dan Taman Parkir Abu Bakar Ali. Semuanya masuk ke dalam wilayah Kota Yogyakarta.
“Dengan adanya program vaksinasi massal Covid-19, saya berharap agar perekonomian, wisata dan kehidupan masyarakat DIY pada khususnya dan Indonesia dapat kembali normal,” harapnya.
Rocki, salah satu pedagang ‘klithikan’ (barang bekas/second) dan juga service HP saat di wawancarai mengatakan semenjak adanya Covid-19 dirinya dan hampir seluruh pedagang mengalami penurunan pendapatan.
“Wah, mudun akeh mas. Rame pas durung ono corona. Saiki sedino iso payu 2 wis Alhamdulillah (wah, turun banyak pendapatannya mas. Ramai sewaktu belum ada corona. Sekarang sehari bisa laku 2 saja sudah Alhamdulillah),” ujarnya.
Dirinya berharap agar semua berjalan seperti semula. Tidak ada pembatasan atau aturan yang mengharuskan jualan buka hanya sampai sore hari.
Menurut data yang masuk, sebanyak 19.897 jiwa menjadi target yang akan divaksin. Jumlah tersebut terdiri dari 8.144 pedagang Pasar Beringharjo dan sekitarnya, 2.600 pedagang sekitar Malioboro dan Alun-alun Utara, serta 9.153 pegawai toko yang ada di sepanjang kawasan Malioboro. (tuti)