Jakarta, Koranpelita.com
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam arahan ke Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) untyk memperkuat pelibatan lembaga masyarakat dalam upaya pencegahan Covid-19 di dalam keluarga melalui rapat koordinasi.
“Kita banyak menemui (penyebaran Covid-19) di berbagai cluster, seperti cluster tempat ibadah, kemudian bergeser di perkantoran, dan saat ini di cluster keluarga juga masih cukup tinggi bahkan mengalahkan (penyebaran) di cluster perkantoran. Tentu ini merupakan keprihatinan semua karena di dalam keluarga ada perempuan dan anak. Ini (sinergi) menjadi bagian dari komitmen kita bersama dalam melakukan upaya-upaya pencegahan terhadap penyebaran Covid-19,” ujar Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kemen PPPA, Indra Gunawan dalam Rapat Koordinasi Pelaksanaan Protokol Kesehatan Keluarga melalui virtual (29/11).
Kemen PPPA sebelumnya telah mengeluarkan Protokol Kesehatan Keluarga yang disebarluaskan secara massif melalui berbagai platform media. Indra juga menambahkan, Kemen PPPA terus mendorong penguatan sistem pencegahan Covid-19 di Indonesia melalui sinergi dengan kementerian/lembaga, dan lembaga masyarakat untuk mengajak keluarga disiplin mengikuti protokol kesehatan.
“Kita sudah menyusun protokol kesehatan keluarga, kemudian bagaimana kita terus menyebarluaskan dan mengingatkan seluruh keluarga kita agar memenuhi berbagai protokol-protokol yang sudah ditetapkan,” tutur Indra.
Dalam rapat koordinasi yang dihadiri secara virtual oleh berbagai perwakilan lembaga masyarakat tersebut, Ketua Umum Bhayangkari, Fitri Idham Azis menerangkan Bhayangkari cukup tegas dalam menyikapi upaya pencegahan Covid-19. Sebagai salah satu lembaga masyarakat dengan jumlah anggota tidak sedikit, Bhayangkari rutin menghimbau anggota dan keluarganya untuk mematuhi protokol kesehatan dan mendukung kebijakan yang dikeluarkan Kepala Kepolisian Negara RI (Kapolri)
“Kami selalu update dengan kebijakan Kapolri terkait pencegahan penyebaran covid-19 ini, yang tentu saja merujuk pada kebijakan pemerintah. Dari awal kami sudah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh kepengurusan sampai tingkat kecamatan untuk bersama semua keluarganya mematuhi protokol kesehatan. Kami juga menghimbau untuk membatasi kegiatan yang sifatnya mengumpulkan massa agar dilakukan secara virtual, karena saya tidak ingin ada cluster Bhayangkari,” ujar Fitri Idham Azis.
Fitri menambahkan, sebagai masalah bersama Covid-19 juga harus diselesaikan bersama dengan cara pandang yang sama agar upaya yang dilakukan selama ini bisa membuahkan hasil yang maksimal.
“Ini adalah masalah kita bersama yang kita hadapi bersama sudah hampir 11 bulan lebih. Upaya kita yang paling penting sebenarnya adalah kesamaan pandang karena jika tidak ada kesamaan pandang maka masing-masing punya persepsinya masing-masing tentang apa yang harus dilakukan,” tambah Fitri.
Sejalan dengan upaya yang dilakukan Bhayangkari, Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) mengaku aktif melakukan sosialisasi dan mengingatkan kepada anggotanya terkait protokol kesehatan keluarga. Netti juga menyarankan saat ini setelah berbagai sosialisasi dilakukan, langkah selanjutnya juga perlu dipikirkan dan diambil langkah khususnya terkait menyikapi dampak pandemi bagi keluarga.
“Kami menguatkan para guru untuk menjadi konsultan keluarga dan kami memberikan panduan dalam bentuk paparan di beberapa tempat. Kemudian kami sedang mencoba masuk untuk menjadi pendamping keluarga. Jadi (sosialisasinya) melalui anak-anak, kemudian melalui pembelajaran tematik, kita berharap bisa meyakinkan orang tua bahwa (pandemi) ini kondisinya semakin parah dan bukan main-main,” jelas Netti. (D)