Semarang,Koranpelita.com
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jateng-DIY, akan terus mendorong dan mengupayakan pertumbuhan usaha kecil dan menengah, agar perekonomian kembali bangkit seperti sebelum terjadi pandemi. Namun di masa pandemi ini perekonomian Jateng secara perlahan – lahan kembali menggeliat.
Kepala Kantor Regional III OJK Jateng-DIY Aman Santosa mengatakan, bahwa Jateng memang cukup banyak menyerap Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang disalurkan pemerintah kepada para pelaku usaha. Sejak Agustus 2015 sampai 31 Oktober 2020, setidaknya tersalurkan Rp 109,57 triliun dana KUR di Jateng dengan melibatkan sebanyak 4,66 juta debitur.
” Secara tidak langsung Jateng menjadi salah satu provinsi yang cukup tinggi penyerapan KUR-nya,” katanya di Semarang.
Aman menjelaskan, di masa pandemi ini pihaknya terus memberikan dorongan kepada para pelaku usaha, sehingga bida membangkitkan ekonomi di Jateng. Salah satu cara yang dilakukan dengan pendampingan dan pengawasan penempatan uang negara di Jateng sebesar Rp 34,76 triliun dengan 585.629 rekening.
“Ini tidak lepas dari upaya-upaya kita, dalam rangka mendorong kebangkitan ekonomi di Jawa Tengah. Selain itu, ada penempatan uang negara di bank-bank Himbara, termasuk di Bank Jateng. Hanya harus kita pantau dan review setiap bulan, bahkan dulu setiap minggu untuk memastikan bahwa tersalur dengan baik,” kata Aman.
Menurut Aman, pihaknya selama pandemi ini juga mencatat adanya pemberian subsidi bunga di Jateng yang sudah terserap Rp 555,17 miliar dengan 714.056 debitur. Selain itu, penjaminan kredit untuk penyaluran kredit modal kerja di Jateng juga terserap Rp 1,482 miliar dengan 3.496 debitur.
“Jadi jika kita perhatikan Outstanding kredit perbankan di Jawa Tengah per September 2020, sudah mencapai Rp 329,21 triliun, atau meningkat 3.06 persen year on year,” pungkasnya.(sup)