www.koranpelita.com Jernih, Mencintai Indonesia
Related Articles
Banjarmasin, Koranpelita.com
Sikap proaktif dan optimistis Dinas Perkebunan Peternakan (Disbunak) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam memacu peningkatan pembangunan perkebunan kedepan, tampaknya patut dicontoh.
Sebab, untuk membangun sektor perkebunan di Kalsel, dia berprinsip tak melulu mengandalkan pendanaan dari pemerintah daerah.
Karena banyak potensi pendanaan yang dapat dimanfaatkan didalam mendukungnya.
” Kita membangun perkebunan kami tidak hanya bergantung anggaran yang dibiayi oleh provinsi. Kita juga bisa mengusulkan anggaran melalui pemerintah pusat,” ujar Kadisbunak Provinsi Kalsel, Suparmi, usai rapat pembentukan Pansus Raperda Pembangunan Perkebunan Berkelanjutan, di Banjarmasin, Senin (16/11/2020).
Dukungan pendanaan pusat lanjut dia, seperti dari jajaran mitra perkebunan. Kemudian ada juga sumber pendanaan resmi lain seperti Badan Pengelola Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit (BP3KS).
Untuk kegiatan kelapa sawit kata dia, sudah banyak yang diakomodir oleh BP3KS, baik untuk peremajaan sawit pekebun, sarana prasarana perkebunan kelapa sawit dan juga sudah menyangkut ke pengembangan SDM.
“Jadi tiga program itu sudah didanai dari dana BP3KS,” jelas Suparmi.
Tak hanya itu, banyak pelaku usaha perkebunan besar maupun swasta di Kalsel turut terlibat dalam pembangunan perkebunan di Kalsel, seperti membangun perkebunan plasma dan upaya meningkatkan kesejahteraan pekebun.
Dari itu dalam raperda yang baru nanti secara eksplisit dituangkan dan diakomodir bahwa wajib untuk membangun ekonomi hijau, pelestarian lingkungan dan semua berbasis agribisnis.
Sebelumnya, Pemprov Kalsel mengusulkan Perda Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pembangunan Perkebunan Berkelanjutan diganti dengan perda baru, karena dinilai tak relevan lagi.
Usulan Pemprov Kalsel tersebut saat ini sudah ditindaklanjuti bersama DPRD Provinsi Kalsel yang sudah membentuk panitia khusus (Pansus) diketuai Anggota Komisi II DPRD Kalsel, H Akhmad Rozanie Himawan Nugraha. (Ipik)
