Banyumas,Koranpelita.com
Pasca aksi unjuk rasa penolakan Undang Undang Cipta Kerja yang dibubarkan oleh petugas pengamanan karena berlangsung hingga malam hari, beredar banyak hoaks tentang kerusuhan aksi di Banyumas.
Karena itu, Kapolresta Banyumas Kombes Pol Whisnu Caraka, S.I.K., bersama Kabag Sumda Kompol Mugiman, Kasat Intel Kompol Sulistyo, Kasat Reskrim AKP Berry, Kasat Lantas AKP Ryke, Kasat Sabhara AKP Aldino dan Kapolsek Kembaran AKP Sukiyah mengunjungi kampus Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Jumat (16/10).
Dalam kunjungannya ke UMP, Kapolresta Banyumas Kombes Pol Whisnu Caraka, S.I.K., menyampaikan kepada Rektor UMP Dr. Anjar Nugroho terkait pembubaran paksa aksi unjukrasa tadi malam. Hal tersebut dikarenakan pelaksanaan unjuk rasa itu, sudah melampaui batas waktu yang ditentukan dan yang kami monitor bahwa dalam tuntutannya terjadi deadlock.
Kita selaku petugas Kepolisian sudah melakukan pengamanan dengan humanis dan bernegoisasi, sehingga massa dapat membubarkan diri dan kembali ke rumah masing masing.
“Akan tetapi para pengunjuk rasa tidak mengindahkankannya, sehingga pihak Kepolisian mengambil langkah terahir, yaitu membubarkan paksa massa dengan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku”, terangnya.
Kapolresta menjelaskan, bahwa batas waktu aksi unjuk rasa sesuai aturan adalah sampai dengan pukul 18.00 wib. Pihaknya sudah memberikan kelonggaran waktu kepada massa yang sebagian besar merupakan mahasiswa, untuk berunjuk rasa hingga pukul 20.00 wib. Setelah dilakukan dialog serta peringatan namun massa tidak juga membubarkan diri, maka akhirnya dilakukan pembubaran dengan water canon dan juga gas air mata.
Sementara itu, Rektor UMP mengatakan, berkaitan dengan kejadian tadi malam, kedepan dimungkinkan ada hal hal yang akan menjadi pemicu yang dapat menimbulkan reaksi lebih besar.
“Hal tersebut yang harus diantisipasi karena saat ini sudah beredar luas vidio dan berita yang menampilkan seolah kejadian pembubaran demo seperti perang dan mencekam”, ujarnya.
Selesai bersilaturahmi, Kapolresta Banyumas dan juga Rektor UMP melaksanakan press conference dengan awak media dengan harapan dapat meredam reaksi masyarakat yang kontra terhadap pembubaran paksa aksi unjukrasa di alun alun Purwokerto pada Kamis (15/10) malam.(sup).