Jakarta, koranpelita.com
Apa penyebab pasti kematian 5 anak buah kapal (ABK) KM Starindo Jaya Maju IV yang disimpan di dalam freezer kapal ikan, masih diusut polisi. Meski pengakuan awal nakoda kapal kepada polisi, para korban meninggal dunia akibat pesta minuman keras oplosan di tengah laut.
Polisi masih menunggu hasil otopsi RS Polri guna kepastian penyebab kematian 5 ABK tersebut. Sebab, polisi tidak langsung percaya dengan pengakuan itu. Hasil otopsi pihak RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur yang bisa memastikan penyebab kematian 5 ABK tersebut. “Mereka pesta miras oplosan di kapal, 5 orang itu meninggal dunia,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Jumat (18/9).
Diakui Kombes Yusri, hasil pemeriksaan awal terhadap nakhoda menyebutkan bahwa kelima korban tewas setelah meminum miras oplosan pada Kamis (3/9). Kapal itu sendiri diamankan ketika dalam perjalanan pulang ke Jakarta usai berlayar selama 2 bulan. “Inisiatif dari nakhodanya untuk disimpan di freezer karena masih ada jarak dua minggu untuk sampai daratan,” ujar Yusri.
Sebelumnya Kapolres Kepulaua Seribu AKBP Morry Ermond mengatakan, awalnya para ABK dan nakhoda merahasiakan soal keberadaan kelima ABK yang telah menjadi mayat itu.
Kasus ini terungkap ketika polisi melakukan patroli di Pulau Pari, Kepulauan Seribu dalam rangka operasi yustisi.
Polisi mengecek jumlah ABK tidak sesuai dengan manifest. “Setelah dicek manifest, barulah dia ngakui bahwa ada 5 kawannya meninggal akibat minum miras oplosan. Setelah diketahui meninggal, ditanya mana posisinya, ternyata disimpan di freezer,” ungkap Morry.
Kelima korban itu, Muhammad Zulkarnain, Putra Enggal Pradana, Khairul Muttaqin, Miftahul Huda dan Muhammad Sonhaji. Polisi mengamankan dan merapatkan kapal ke Pantai Marina dan para ABK serta nakhodanya dimintai keterangan.(Tom)