Semarang,Koranpelita.com
Keberadaan Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud ) Jateng hingga kini masih berdiri kokoh. Meski kini kiprahnya tidak seperti dulu, mendapat peran aktif dari penerintah. Tetapi sekarang ini tetap eksis dan selamanya akan terus berdiri, jika para pengurusnya dengan anggota bisa saling bersinergi dan berkolaborasi untuk bersama- sama membangun dan mewujudkan Puskud yang kokoh dan kuat.
“Tantangan kedepan Puskud harus mampu melawan keterbatasan, berkolaborasi, bersinergi dengan anggota. Hanya bisnisnya yang dijalankan belum banyak berubah. Diharapkan kinerja kedepan harus berani membuat terobosan baru, yaitu melakukan bisnisnya dengan berbasis digital,” ujar Ketua Puskud Jateng H. Amrullah Jazeri kepada Koranpelita.com di Semarang, Kamis ( 17/9/2020)
Menurutnya, dalam waktu dekat ini program kerja lima tahunan akan dibahas dalam RAT, sehingga perlu adanya pembahasan program kerja Puskud secara matang dan bisa menghasilkan target sesuai yang diharapkan.
Dalam rangka memperingati Hari Jadi Puskud Pangan Jateng yang ke- 50 atau menuju Tahun Emas. Karena Puskud didirikan pada tahun 1974.
“Jadi dalam AD/ART Puskud yang dibuat tahun 2005 sudah saatnya diperbaharui, karena sudah banyak yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman,” papar Jazeri.
Dia menjelaskan, sebagai Ketua Puskud yang mendekati akhir masa jabatannya tidak akan mencalonkan diri serta tidak lagi bersedia dicalonkan lagi sebagai pengurus karena kondisi kesehatan yang tidak lagi memungkinkan. Namun pihaknya masih tetap berkeinginan ikut urun rembug demi kemajuan Puskud.
“Dalam RAT mendatang harus bisa perkokoh persatuan dan kesatuan dengan mengadakan konsolidasi internal di masing- masing KUD, termasuk di Puskud Jateng. Selain itu, bisa kurangi konflik antara pengurus dan anggota,” pinta Jazeri.
Namun demikian, lanjut dia, RAT yang diselenggarakan pada saat pandemi covid-19 yang belum reda ini, menimbulkan sense of crisis di semua bidang. Tapi untuk bisa bangkit dari keterpurukan ini, Puskud harus melakukan evaluasi untuk penataan anggota dengan pola 4 R ( Regenerasi, Reabon, Rebranding dan Repositioning) serta mengoptimalkan bisnisnya dengan manajemen berbasis digital.
“Jadi dalam RAT mendatang, hendaknya bisa memilih pemimpin serta para pengurus yang amanah, sehingga ke depan Puskud pangan Jateng dapat lebih baik lagi” ujarnya.
Terkait RAT yang didalamnya ada agenda pergantian pengurus, Jazeri yang akan fokus mengurus Masjid Pringgondani Demak mengatakan, ada beberapa orang yang layak duduk sebagai ketua untuk mengganrikan posisi dirinya. Diantaranya H Tardi ( Ketua KUD Dewi Sri Kebdal), Harun ( Korda Purbalingga), Mulyadi ( KUD Kersana Brebes), Sugiyono ( KUD Paguyangan ), H Hadi Faroid yang saat ini sebagai bendahara Puskud Pangan Jateng, atau figur- figur lainnya sesuai dengan kesepakatan anggota pada saat RAT mendatang.
” Tugas pengurus Puskud mendatang tidaklah ringan, karena harus berani mencari terobosan baru dan mempunyai keunggulan kompetitip dan keunggulan komparatif bisa bersaing dengan kompetitor lain. Jadi dalam RAT nanti harus dalam suasana gembira tetap berdamai dengan para anggota untuk menentukan sikap yang sejalan dan selaras sesuai dengan target dan tujuan bersama,” paparnya.
Pengurus baru, menurut H Jazeri, harus bersikap tegas untuk merubah kebiasaan anggota yang kurang baik. Namun hal ini tidak mudah untuk dilakukan dengan secepatnya. Tapi kalau tidak berani tegas, maka kebiasaan itu hisa menjadi aturan yang justeru akan menghambat tata kelola organisasi.
” Hal ini akan berbahaya. Oleh karena itu, saat RAT nanti para anggota harus membahasnya. Jangan sampai permasalahan yang terjadi di lingkungan internal dan eksternal tidak dibahas secara jelas. Hasilnya, harus bisa bermanfaat untuk pengurus dan anggota secara keseluruhan.”(sup).