Kuningan,Koranpelita.com
Pemerintah Kabupaten Kuningan Jawa Barat, telah terus melancarkan berbagai strategi demi mempersiapkan sektor pariwisata Kuningan pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru ini.
Pasalnya, Bupati Kuningan Acep Purnama memastikan bahwa seluruh destinasi wisata di Kabupaten Kuningan telah menerapkan protokol kesehatan dengan tegas serta disiplin. Bahkan guna mensosialisasikan pentingnya memakai masker, pihaknya telah membagikan masker kepada masyarakat yang tidak pakai masker akan tetapi per tanggal 28 (Agustus) akan mulai berlakukan tindakan yang tegas dengan tidak mengizinkan masyarakat tanpa masker untuk masuk ke kawasan wisata dan ekonomi di Kuningan.
Dengan demikian, Kabupaten Kuningan yang memiliki 174 objek wisata ini telah siap untuk kembali menyambut wisatawan dan mengembangkan sektor pariwisata sekaligus ekonominya pasca COVID-19.
“Saya yakin bahwa Kuningan punya potensi untuk mengembangkan sektor pariwisata dan ekonominya. Sebagai contoh di kawasan Gunung Ciremai yang punya peluang untuk menjadi kawasan wisata potensial dan dengan bantuan investasi dari pihak swasta maka kami akan dapat mewujudkan kawasan Gunung Ciremai yang lebih ramah wisatawan ke depannya,” ungkap Acep saat menerima kunjungan 40 wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Forwaparekraf) dipimpin ketuanya, Johan Sompotan, Acep menjelaskan wilayahnya memiliki 32 Kecamatan dan 376 kelurahan
“Kami bersinergi dengan beberapa Kabupaten/Kota yang saling berbatasan langsung. Kami menamakan program ini, Kunci Bersama yang merupakan inisial dari 9 nama Kabupaten/Kota yang bersepakat saling bersinergi yaitu diantaranya Kab. Kuningan, Kab. Cirebon, Kota Cirebon, Kab. Ciamis, Kab. Brebes, Kab. Banjar, Kab. Majalengka & Kab. Pangandaran,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata Kab Kuningan, Dr.Toto Toharudin MPd mengatakan semua instansi terkait dan aparat keamanan mulai pekan depan 31 Agustus juga sepakat untuk menerapkan standard CHSE dari Kemenparekraf.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menyusun protokol kebersihan, kesehatan, keamanan, dan ramah lingkungan atau cleanliness, health, safety, environment (CHSE) di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Kami sudah sepakat dan punya pakta integritas dengan 174 obyek wisata di Kabupaten Kuningan untuk menerapkan CHSE. Kami seiring sejalan dengan Dinas kesehatan dan aparat untuk melabel CHSE,” kata Toto Toharudin.
Jadi, tambahnya mulai minggu depan bagi obyek wisata di Kabupaten Kuningan yang tidak siap dengan CHSE sudah langsung ditutup operasionalnya, sedangkan yang bupati sampaikan bahwa mereka menyatakan 100 persen siap tapi jika kenyataan dilapangan berbeda harys tutup apalagi teken pakta integritas.
”Peninjauan mulai akhir Agustus kita harapkan minimal 70% dari jumlah obyek wisata di Kab. Kuningan siap dikunjungi wisatawan,” jelasnya.
Pada kesempatan memberikan sambutan, Ketua Forwaparekraf, Johan Sompotan menegaskan alasan Forwaparekraf memilih Provinsi Jawa Barat dan khususnya Kuningan dalam kegiatan ‘Press Tour & Seminar Series: Bandung, Kuningan dan Cirebon’ pada tanggal 27-30 Agustus 2020.
“Alasan kenapa Forwaparekraf memilih Jawa Barat sebagai destinasi pertama dalam rangkaian ‘Press Tour & Seminar Series: Bandung, Kuningan & Cirebon’ karena jaraknya yang sangat dekat dari ibukota Jakarta. Sementara Kuningan dipilih karena merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Barat dengan destinasi wisata alam yang potensial,” ujarnya. (Vin)