Bekasi, koranpelita.com – Pemkab Bekasi melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tutup saluran pembuang (Drainase) milik perusahaan PT. Gunung Garuda antisipasi mencegah dan menjaga terjadinya pencemaran air menuju Saluran Sekunder (SS) Bulak Mangga (kali rawa palangan) yang sempat dikeluhkan pengusaha PDAM dan PAM Water Tritmen Plant (WTP) yang menggunakan air baku SS Bulak Mangga tersebut.
“Awalnya kami dapat aduan dari pengusaha PDAM Bagasasi dan PAM Watertech yang pake air baku, kemudian kita investigasi berdasarkan bukti video dan sudah ditemukan berasal dari drainase PT. Gunung Garuda. Dan sebagai upaya pencegahan kami (Dinas- red) melakukan penutupan dengan urugan tanah merah,” ungkap Ketua Tim DLH Tedy kepada media melalui telepon seluler, Rabu (15/7/2020). yang saat itu turun di lokasi bersama Kepala Desa dan pihak PDAM beberapa hari lalu.
Tedy (Katim) menjelaskan, dari hasil penelusurannya masuk kedalam perusahaan peleburan besi tersebut. “Kemarin kita BAP bersama pak Kadin juga menyaksikan, perusahaan harus menggunakan semacam WTP, agar cairan yang berwarna kuning itu harus diolah di WTP dulu, namun diakui pihak perusahaan, hanya tetesan air yang berasal dari penampungan atas (blowdown) yang mengenai seng/besi berkarat,” jelasnya.
“Ini adalah kelalaian perusahaan, jadi klu memang tetesan kenapa ko jumlahnya banyak dan tidak segera dicegah,” bebernya.
Lebihlanjut Tedy membeberkan, pihaknya telah mengambil sample air tersebut, untuk dilakukan lab lebih lanjut, sehingga diketahui apakah diduga air limbah B3 atau lainnya. “Kita langsung lakukan tes lab air itu, dan hasilnya kita tunggu 14 hari,” ujarnya.
Diketahui, bahwa sebelumnya, dari pihak Kepala Desa Sukadanau maupun PDAM meminta agar saluran (drainase) pembuang PT. GG untuk ditutup, sehingga tidak menjadi ke khawatiran bagi masyarakat. (Ane).