Jakarta,Koranpelita.com
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik yang dapat diberikan seorang ibu bagi anaknya, terutama selama enam bulan pertama. ASI eksklusif mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh buah hati, makanya Bunda tidak perlu memberikan tambahan asupan. Nutrisi dalam ASI dapat membantu tumbuh kembang si mungil sehingga menjadi lebih kebal terhadap serangan penyakit, memiliki tulang yang kuat, meningkatkan kecerdasan, dan beragam manfaat lainnya.
Setelah enam bulan pertama berlalu, bayi mulai membutuhkan makanan pendamping ASI atau yang dikenal dengan sebutan MPASI. Faktanya, pemberian ASI setelah 6 bulan hanya akan memenuhi sekitar 60-70 persen kebutuhan sang anak.
Meskipun sudah mulai mendapatkan asupan tambahan, buah hati harus tetap rutin mengkonsumsi ASI. Kebanyakan Bunda mengalami banyak kebingungan dan kekhawatiran dalam masa-masa awal ini, karena harus cermat memperhatikan reaksi bayi terhadap MPASI yang diberikan.
Perhatikan Nutrisi MPASI
Tidak semua makanan dapat menjadi MPASI. Buku “MPASI Super Lengkap” karya Gatot Sudaryanto memaparkan beberapa persyaratan MPASI yang baik bagi sang buah hati yang wajib diperhatikan.
Pertama, MPASI haruslah makanan sehat yang bebas dari kuman penyakit, pengawet, pewarna dan racun. Kedua, zat tambahan berupa bahan kimia harus dijauhkan dari makanan bayi. Ketiga, pilih makanan yang masih segar dan terbuat dari bahan-bahan bebas polusi. Keempat, kandungan gizi yang diberikan haruslah mencukupi kebutuhan anak. Ingatlah untuk selalu mengolah MPASI secara higienis dan memberikan jenis makanan yang sesuai dengan usia bayi.
Tips selanjutnya, berikan jenis makanan yang sama selama 3 hingga 5 hari pertama untuk melihat apakah ada gejala alergi terhadap makanan yang diberikan. Bunda juga dapat mencampurkan ASI dengan MPASI, supaya si kecil dapat menyesuaikan diri.
Say No to BPA
Apakah Bunda tahu bahwa kemasan makan atau minum dapat berpengaruh terhadap kesehatan anak? Banyak kemasan makanan dan minuman yang menggunakan bahan BPA dan dapat membahayakan kesehatan si kecil. Bahkan, FDA Amerika Serikat telah melarang penggunaan BPA dalam kemasan makanan dan minuman bayi, serta balita.
Faktanya, bayi yang baru lahir dan berusia di bawah satu tahun sangat rentan terhadap paparan BPA, dibandingkan dengan kelompok umur lainnya. Hal ini dikarenakan sistem saraf dan endokrin si kecil sedang dalam tahap perkembangan. Begitu pula dengan sistem hepatik yang seharusnya bekerja untuk mendetoksifikasi dan mengeliminasi senyawa kimia seperti BPA.
Sebuah buku karya Astrid Savitri yang berjudulkan “Buku Pintar 365 Hari MPASI Terlengkap” menjelaskan bahwa para produsen peralatan makan bayi berhenti menggunakan zat kimia tersebut pada tahun 2009. Oleh karena itu, kini banyak bermunculan produk bayi dengan klaim bebas BPA.
Supaya tumbuh kembang buah hati lancar, pastikan Bunda menggunakan makanan dan minuman dengan kemasan BPA Free, mulai dari gelas minum hisap, peralatan makan, kaleng susu, hingga galon air mineral. Perlu diketahui bahwa BPA merupakan kandungan kimia yang sangat kuat di plastik polikarbonat atau jenis plastik kode 7. Penggunaan jenis plastik ini harus sangat diperhatikan demi kesehatan si mungil, juga sang Bunda.
Jadi, jangan lupa untuk selalu perhatikan keamanan setiap produk yang dibeli. Menghindari kandungan BPA dapat dilakukan dengan memilih produk berlabel food grade, label BPA (Bisphenol-A) Free, Simbol PP (Polypropylene), bebas Phthalates, bebas Polyvinyl Chloride (PVC). Ingat, keamanan dan kualitas merupakan harga mati dalam membeli produk bayi!
Jadwalkan Waktu Makan Anak
Dian Prima dalam bukunya yang berjudul “MPASI Perdana Cihuy” menasehati Bunda untuk menjadwalkan waktu makan secara reguler. Selama masa penyesuaian dengan MPASI, Bunda dapat menjadwalkan waktu makan sebanyak 1 hingga 2 kali dalam sehari, sesuai dengan tingkat antusiasme bayi. Dalam memilih waktu untuk memberikan MPASI, carilah waktu dimana sang anak belum menyusui dan masih tenang. Waktu yang tetap seperti ini dapat mengajar anak bahwa pada waktu itu dia lapar dan makan merupakan pemuasan rasa lapar.
Memenuhi asupan gizi anak memanglah tidak mudah. Selama masa MPASI, Bunda harus meningkatkan perhatian dan kecermatan kepada anak. Membaca berbagai literatur dan berbagi dengan komunitas parenting juga dapat membantu Bunda dalam menjalani masa MPASI ini. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan nutrisi anak, menggunakan produk BPA Free, dan menjadwalkan waktu makan anak. Niscaya tumbuh kembang anak akan bekerja dengan optimal. (Vin)