Oleh : Febriani Sembiring,
Nama lain dari negara Indonesia yaitu Negara Maritim. Secara geografis, Indonseia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.499 pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Wilayah Indonesia merupakan sebuah wilayah yang luas perairannya lebih besar daripada luas daratan. Hal tersebut juga dapat dilihat dari adanya garis pantai yang mengelilingi Indonesia.
Dengan besarnya potensi perairan Indonesia, hal tersebut menjadikan Indonesia memiliki sangat banyak keindahan yang dapat dinikmati, bahkan tak lepas dari hasil tangkap laut yang bervariasi dengan mutu kualitas yang baik. Hasil produksi tangkap laut yang diperoleh sebagian besar diekspor, sedangkan sebagiannya lagi dijual di dalam negeri.
Salah satu komoditi hasil tangkap laut yang paling besar diekspor oleh Indonesia ialah udang dengan total mencapai 1.436,98 ton. Dalam pengolahannya, kebanyakan industri hanya memanfaatkan daging dari udang. Adapun untuk kulitnya sebagian besar hanya dibuang begitu saja tanpa diolah terlebih dahulu. Kulit udang yang dibuang langsung ke lingkungan tanpa pengolahan dapat menimbulkan permasalahan yakni pencemaran lingkungan.
Namun, seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, kini limbah kulit udang mulai dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan kitosan, mengingat limbah kulit udang atau cangkang udang mengandung senyawa kitin yang dapat diolah menjadi kitosan.
Kitosan merupakan biopolimer alami seperti selulosa. Dikatakan alami karena kitosan didapatkan dari kititin melalui proses deasetilasi sempurna maupun sebangian dengan cara menghilangkan gugus asetil (CH3-CO) dengan atom hidrogen (H) menjadi gugus amina (NH2) yang terdapat pada kulit udang. Kitin yang terdapat dalam kulit udang tersebut ditemukan sebagai mukopolisakarida yang berikatan dengan garam-garam anorganik, kalsium karbonat (CaCO3), protein dan lipida.
Dalam hal ini kitosan memiliki banyak manfaat pada berbagai bidang yang dapat diperdagangkan secara komersial tergantung pada bidang penggunaannya.
Kualitas atau mutu dari kitosan sendiri dipengaruhi oleh beberapa parameter seperti kadar air, kadar abu dan derajat deasetilasi.
Tanpa kita sadari, pemanfaatan kitosan tersebut bisa digunakan dalam beragam hal, diantaranya ialah; pada bidang lingkungan kitosan digunakan sebagai material adsorben yang berfungsi sebagai penyerap logam berat yang dapat mencemari lingkungan dan air; pada bidang pangan, kitosan dengan polikation bermuatan positif digunakan sebagai penghambat pertumbuhan jamur atau sering disebut dengan pengawet makanan, tetapi dalam hal ini pengawet yang dimaksud tidak berbahaya bagi kesehatan; dalam bidang Kesehatan, kitosan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan pembuatan obat dan kosmetik; pada bidang industri, kitosan digunakan sebagai pengolahan air limbah,, pembuatan bioplastik, dan lainnya; serta dalam bidang pertanian, kitosan dapat digunakan sebagai subtitusi pupuk dan pestisida.
Meninjau hal tersebut, banyak keuntungan yang didapat dari pemanfaatan kulit udang sebagai bahan dasar kitosan seperti segi biaya pengolahan yang murah, mudah didapatkan serta mudah diformulasikan dengan berbagai bahan lainnya dalam peningkatan kinerjanya. Hal ini dapat menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan nilai sumber daya alam maupun sumber daya manusia melalui produksi kitosan dari potensi kelautan Indonesia. (Penulis, Mahasiswa Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Palangka Raya)
One comment
Pingback: http://interracialsexfiesta.com/cgi-bin/at3/out.cgi?id=75&tag=top&trade=https://ytow.net/