Banjarmasin, Koranpelita.com
Wakil rakyat di provinsi mengingatkan, eksen Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang akan diberlakukan mulai Jumat 24 April 2020 lusa juga harus dibarengi dengan kepastian realiasi kompensasi bantuan yang di janjikan pemerintah.
“Bantuan ekonomi baik jumlah penerima maupun ketepatannya sudah harus siap juga,” tegas M Yanie Helmi, kepada wartawan di Banjarmasin, Rabu (22/4/2020).
Sebab, lanjut anggota komisi II DPRD Kalsel, membidangi ekonomi dan keuangan ini, jika hanya menerapkan PSBB semata, sedang kompensasi bantuan tidak segera direalisasikan, maka masyarakat bakal kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya dan PSBB bisa tidak efektif berjalan, karena masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, berpotensi keluar rumah atau bepergian untuk mencari biaya hidupnya.
Politi Partai Golkar ini, mencontohkan, sesuai data yang disampaikan pemerintah kota, untuk masyarakat Kota Banjarmasin, tercatat 20.000 KK, yang harus di akomodir, namum kemampuan pemerintah kota hanya di kisaran 5.000 KK, sehingga masih ada 15.000 KK yang berpotensi bakal tak peroleh bantuan.
Selisih angka diatas seharusnya sudah dibicarakan jauh hari sebelumnya dengan provinsi. Sehingga saat pemberlakuan PSBB yang tinggal dua hari ini semuanya juga sudah siap.
Terlebih situasi pandemi covid-19 ini belum ada kepastian sampai kapan berakhirnya, sehingga semua pemerintah kabupaten/kota harus sesegeranya membicarakan hal diatas terutama, menyangkut bantuan ekonomi bagi masyarakat terdampak covid-19.
Sementara, sejumlah masyarakat di Kota Banjarmasin mengaku, tidak terlalu keberatan atas pemberlakuan PSBB yang akan diterapkan efektif mulai Jumat 24 April 2020 ini. Sebab, ketentuan yang sudah disetujui pemerintah itu bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, yangmana intensitas kegiatan masyarakat pada siang hari juga tak sebanyak hari biasa.
“Tetapi, ketentuan yang ditetapkan pemerintah harus seimbang dengan janji kompensasi pemberian bantuan untuk bertahan hidup mencukupi kebutuhan dirumah sehari-hari,” ucap Matnoor warga Banjarmasin. (Ipik)