Semarang,Koranpelita.com.
Dunia usaha menjadi salah satu sektor yang paling terdampak akibat merebaknya wabah covid-19 di Indonesia. Akibatnya, kegiatan industri menjadi terhambat bahkan terhenti dan karyawan terpaksa dirumahkan.
Di Jawa Tengah, hingga 6 April 2020 tercatat sebanyak 191 perusahaan dengan 148.791 karyawan terdampak virus ini. Akibatnya, sebanyak 24.240 karyawan di PHK dan dirumahkan.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta seluruh karyawan yang terdampak untuk tenang. Pemerintah lanjut dia, tidak tinggal diam terhadap masalah itu. Sejumlah solusi telah diputuskan, salah satunya dengan menyiapkan Kartu Prakerja.
“Bagi teman-teman yang terdampak, di-PHK atau dirumahkan, silahkan mendaftar Kartu Prakerja. Ini program dari pemerintah pusat yang dapat dimanfaatkan. Silahkan segera mendaftar di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten/Kota atau Provinsi,” kata Ganjar, Selasa (7/4/2020).
Semua karyawan atau masyarakat yang belum bekerja lanjut Ganjar bisa memanfaatkan program ini. Adapun syaratnya adalah Warga Negara Indonesia, berusia minimal 18 tahun, dan tidak sedang mengikuti pendidikan formal.
“Saya minta teman-teman segera mendaftar. Dari kuota Kartu Prakerja Jateng sejumlah 421.705 orang, hingga saat ini baru ada 19 ribu orang yang mendaftar atau belum ada 5 persennya. Jadi peluang masih terbuka lebar,” terangnya.
Dengan memiliki Kartu Prakerja lanjut dia, para karyawan yang di PHK akan mendapat sejumlah fasilitas pelatihan selama empat bulan. Selama itu, pemegang kartu akan mendapat fasilitas senilai Rp3.550.000.
“Rinciannya, Rp 1 juta untuk anggaran pelatihan, Rp 2,4 juta untuk uang saku dan Rp 150 ribu untuk uang survei. Jadi jangan berkecil hati, silahkan segera mendaftar. Tetap jaga kesehatan dan jangan lupa pakai masker,” tutupnya.
Ganjar melanjutkan, jumlah perusahaan di Jawa Tengah 23.994 dengan jumlah pekerja 1.679.808 orang terdiri dari pekerja laki-laki 910.577 orang dan perempuan 769.231 orang.
Untuk Kartu Pra Kerja, Jawa Tengah mendapat kuota 421.705 dengan total anggaran Rp 1,49 triliun.”Hingga saat ini baru sekitar 5 persen yang mendaftar, jadi peluangnya cukup besar. Silahkan masyarakat memanfaatkan program ini dengan segera,” tutupnya.(sup)