Oleh: Aznil Tan
Prediksi saya, apabila dalam 3 bulan ini Indonesia tidak keluar juga dari isu wabah virus Corona tidak mustahil Indonesia akan mengalami _shut down._ Indonesia akan anjlok drastis. Terutama ekonomi Indonesia akan merosot jatuh bebas. Begitu juga sebaliknya, jika Indonesia pintar memanfaatkan wabah dunia ini tidak tertutup kemungkinan bisa menjadi negara berekonomi kuat dan mandiri.
Yang saya amati, pemerintah Indonesia malah terjebak dalam kepanikan dalam menghadapi wabah virus Corona ini. Lepas apakah wabah itu sebuah konspirasi internasional dengan rumor berasal dari senjata biologis atau benar-benar alami? Yang jelas,, Indonesia mengalami dampak buruk. Indonesia semakin dihantam diberbagai lini dan menjadi makanan empuk negara maju ditengah peperangan dagang antara China dengan Amerika yang menyebabkan dunia mengalami krisis ekonomi.
Presiden Jokowi sendiri mengakui bahwa wabah virus Corona, Indonesia mengalami kerusakan disrupsi dan sudah mengena di semua titik, baik titik supply, demand, maupun titik produksi. Jokowi meminta hati-hati dan jangan menganggap ini hal yang biasa.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah. Bursa saham anjlok. Pertumbuhan ekonomi Indonesia turun dari 5 persen menjadi 4 persen.
Hantaman ini semakin bertubi-tubi ketika Indonesia dicabut fasilitas sebagai negara berkembang. Akibatnya pajak bea masuk Amerika dinaikkan. Hal ini akan berdampak pada ekspor Indonesia, sehingga kalah bersaing dengan Vietnam, Thailand, Malaysia, Singapura, Philipina, dan negara-negara lainnya.
Dunia tahu pada pemerintahan Jokowi sangat disuport oleh investor China. Jadi Jokowi sekarang sudah tidak bisa lagi berharap banyak kepada bantuan China yang sedang babak belur diserang oleh wabah virus Corona.
Disisi lain, barang import masuk ke Indonesia masih tetap gila-gilaan, terutama untuk bahan sembako, seperti gula, garam, gandum, bawang putih dan berbagai komoditi lainnya. Menteri Perdagangan Agus Suparmanto per bulan Maret 2020 menyatakan telah menerbitkan izin impor bawang putih sebanyak 25 ribu ton dan gula kristal mentah (GKM) sebanyak 438,8 ribu ton dengan alasan sebagai langkah antisipasi untuk mencukupi pasokan hingga menjelang bulan puasa dan Lebaran 2020.
Sedangkan wabah virus Corona ini sebenarnya bisa menjadi peluang besar buat Indonesia untuk memperkuat ketahanan ekonominya. Sebab Indonesia itu beda dengan negara lainnya. Diisolasi pun Indonesia masih tetap bisa hidup. Karena Indonesia itu adalah negara kaya yang memiliki sumberdaya alam berlimpah ruah.
Bagaimana Cara Mengambil Keuntungan Ditengah Wabah Corona ?
Pertama-tama pemerintah harus umumkan bahwa Indonesia adalah negara terbuka dan merupakan kawasan yang aman dari virus Corona. Bahwa virus Corona yang berasal dari negara luar tersebut, Indonesia sebagai negara kepulauan dan daerah tropis maka ada potensi virus Covid-19 sulit berkembang-biak dan menyebar luas dibandingkan negara lain.
Pemerintah Indonesia membuka kunjungan wisata ke Indonesia sebagai sorga untuk berlibur bebas dari virus Corona. Menjadikan Indonesia sebagai tempat di dunia yang paling aman bagi orang sehat untuk berinteraksi. Indonesia juga menyediakan ramuan tradisional berasal dari rempah-rempah untuk imunitas dari serangan virus Covid-19. Selain itu membentuk satgas menjaga sterilisasi kawasan wisata bebas dari berbagai virus.
Pemerintah pun telah mempersiapkan antipasi masuknya virus Covid-19 yang berasal dari negara luar dengan melakukan sensor pendeteksi atau pendataan warga asing yang terjangkit Corona ketika masuk Indonesia di bandara dan pelabuhan. Pengetatan penjagaan pintu masuk Indonesia juga bermaksud untuk mencegah pihak tertentu membawa virus Covid-19 yang hendak disebarkan di Indonesia.
Yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk dalam negeri cukup dengan mendeteksi warga yang terjangkit gejala Corona. Bagi setiap orang yang terinfeksi virus Corona, pemerintah akan menempatkan mereka ke sebuah pulau karantina. Indonesia telah menyediakan Pulau Sebaru dikepulauan Seribu yang sudah memenuhi syarat dan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pada kondisi dunia sekarang ini, Indonesia juga bisa mengambil peluang merebut pasar ekspor lebih luas dan lebih bernilai tinggi. Karena barang-barang komoditi Indonesia seperti hasil bumi, rempah-rempah, pertanian, perikanan, peternakan dan lain-lain sangat higienis dan tidak terkontaminasi oleh virus Corona. Indikator peluang itu terlihat dari hitungan BPS bahwa neraca perdagangan Indonesia pada ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari 2020 naik 3,16 persen dibanding bulan yang sama tahun 2019, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 4,54 persen.
Begitu juga pada barang impor, Indonesia bisa menstop barang luar masuk ke Indonesia karena dicurigai terkontaminasi oleh virus Corona. Untuk menjaga dari penularan virus Covid-19, Indonesia fokus memakai hasil bumi/pertanian dan produk-produk produksi dalam negeri. Indonesia hanya akan membeli barang yang berasal dari negara luar yang bebas dari virus Corona.
Pada media massa, pemerintah meminta untuk stop mendramatisir pemberitaan isu Corona yang bikin bangsa Indonesia panik dan gaduh. Media massa diminta untuk kembali fokus pada isu-isu kerakyatan, seperti pemberantasan KKN, kemiskinan, jaminan sosial rakyat, agraria, penegakan HAM, ketidakbecusan pejabat dan lain-lain.
Untuk mematangkan konsep ini, presiden mesti kumpulkan semua orang-orang ahli ekonomi/perdagangan, dubes, ahli kesehatan dan ahli sosial untuk mencari jalan keluar dari isu Corona yang sedang melanda dunia. Jokowi juga harus segera cepat bertindak menendang para pejabat di kabinet yang tidak becus bekerja dan hanya menjadi benalu atau sampah negara.
Jadi bukan seperti sekarang ini. Pemerintah malah terperangkap terhadap penyebaran wabah tersebut. Pemerintah bersikap panik dan lebay dalam menghadapi wabah virus yang jelas-jelas bukan berasal dari negaranya.
Rakyat Indonesia sudah susah malah semakin bertambah susah oleh langkah dilakukan oleh pemerintah sekarang. Indonesia seperti dijadikan seperti negeri horor yang menakutkan untuk ditempati.
Pemerintah tidak pernah memandang bahwa wabah virus sedang melanda dunia tersebut menjadi sebuah potensi bisa menguntungkan buat Indonesia atas karunia alam dimilikinya.
Dunia pun ketawa atas kebodohan kita ini. Sedangkan ini adalah peluang yang tepat untuk mewujudkan ekonomi Indonesia tumbuh kuat dan mandiri.
Entah semua ini adalah skenario besar pemerintah ikut mengolah isu Corona ini untuk mengalihkan su-isu besar yang sedang melanda Indonesia agar rakyat melupakannya? Semoga tidak !(Penulis adalah Direktur Eksekutif Indonesian Future Development Study (INFUDS)