Cianjur, Koranpelita.com
Paguyuban Pasundan lahir ingin memberantas kebodohan atau Bodo sareng Kokoro. Ciri hasnya budaya Sunda dan Agama Islam, dan pendidikan yang sangat radikal yang bisa mengatasi kemiskinan.
Ketua Plt STH. Pasundan Sulabumi, Abah Ruskawan mengemukakan hal itu terkait kegiatan Gelar Budaya Penanaman Pohon dan Bantuan Korban Longgsor Sukabumi yang akan digelar Sabtu (15/2) di Sukabumi.
STH PAS lahir di Sukabumi sejak 14 Januari 1964, jadi sudah 56 tahun. Kata Abah, waktu ada pertemuan dengan Pak Bupati di Pendopo. Paguyuban Pasundan Yayasan Pasundan bil husus STH. PAS, siap bekerja sama dengan Pemkab. Sukabumi di segala bidang pembangunan.
Seperti yang pernah di lontarkan Bupati Sukabumi, Tim Asistensi Hukum masuk di Badan Pengelola Geopark Ciletuh. Dan siap untuk membantu mengembangkan Kabupaten Sukabumi. Kebetulan di bawah naungan Pasundan ada Unpas yang Grade Akreditasi kelembagaannya sudah A, bisa membuka kampus dimanapun.
“Kami pun memohon Kabupaten Sukabumi bisa menerima sebagai fokus untuk penelitian dan pengabdian masyatakat empat perguruan tinggi yang ada di Yayasan Pasundan,” ungkapnya.
Kuliah di semua perguruan tinggi Pasundan yang Hafidz Al Quran bebas dari segala biaya kuliah,”Kami gratiskan,” ucap Abah kepada Koranpelita.com. (Man Suparman)