Bali,Koranpelita.com
Tingginya jumlah wisatawan asing yang datang berkunjung ke Bali, menjadikan Pulau Dewata ini rawan peredaran gelap narkoba.
Hal ini menjadi perhatian serius Gubernur Bali, DR I Wayan Koster, untuk memperketat jalur masuk narkoba ke Provinsi Bali. Wayan Koster mengemukakan saat menghadiri pembukaan Rapat Pimpinan Badan Narkotika Nasional (BNN) di Hotel Aston, Denpasar, Bali, Selasa (28/01).
“Kami memerlukan sistem yang betul-betul memadai dan canggih untuk memperkecil peluang lolosnya peredaran narkoba ke Bali. Kami akan proteksi Bali dengan peralatan yang canggih.” tegas I Wayan Koster.
Koster menyampaikan pihaknya sangat mendukung diselenggarakannya kegiatan Rapat Pimpinan BNN ini. Menurutnya, Bali merupakan tujuan wisata dunia, Bali begitu terbuka, berbagai warga negara datang ke sini dengan berbagai tujuan. Ada dampak negatif yang menurutnya harus dijaga, salah satunya adalah maraknya ancaman peredaran gelap narkoba.
“Untuk itu kami menyiapkan rencana kerja terkait permasalahan narkoba di Bali. Tadi saya berbicara dengan Kepala BNN RI, Bali ini harus dilakukan treatment khusus karena posisinya sebagai destinasi wisata dunia yang memiliki resiko cukup tinggi bagi peredaran gelap narkoba. Oleh karena itu harus diberi treatment kebijakan dan fasilitas memadai dalam mendukung upaya memerangi narkoba.” ujar Koster.
Ia menilai upaya ini tidak dapat dilakukan sendiri oleh BNN. Pemerintah daerah juga harus bertanggung jawab dan bersama-sama memerangi penyalahgunaan narkoba di wilayahnya.
Selaku Gubernur Bali, di tahun 2020 ini, dirinya dan seluruh jajaran pemerintah daerah di Bali akan bersinergi dan mendukung upaya P4GN BNN agar Pulau Bali sebagai destinasi dan etalase pariwisata Indonesia dapat terhindar dari peredaran gelap narkoba serta menjadikan Bali sebagai Provinsi yang bebas dari bahaya narkoba.
“Saya mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan Kepala BNN RI atas kepedulian dan dukungannya terhadap upaya pencegahan peredaran gelap narkotika dengan membuat Perda, pembangunan pusat rehabilitasi dan program Desa Bersinar (Bersih dari Narkoba), ” tandasnya.(Iv)