SVF dan ICT Lebih Aman Dibanding Terapi Stem Cell atau Sel Punca

Jakarta,Koranpelita.com

Semakin menua sistim imun seseorang semakin lemah. Itulah sebab mengapa populasi penderita kanker lebih besar di usia tua. Namun, kabar baiknya saat ini terapi generasi sel yang terbaru : Stromal Vascular Fraction (SVF) dan Immune Cell Therapy (ICT) diklaim lebih baik dan lebih aman untuk mengobati kanker.

Saat ini yang mengembang kedua terapi tersebut adalah Klinik Hayandra & HayandraLab. Stromal Vascular Fraction (SVF) dan Immune Cell Therapy (ICT) untuk terapi yang membutuhkan regenerasi sel dan penguatan sistem imun.

dr Krista Ekaputri, spesialis bedah plastik Klinik Hayandra, mengatakan dalam terapi SVF dan ICT, pasien menggunakan sel yang diambil dari tubuh sendiri atau disebut autologous. Berdasarkan literatur terkini, sumber sel punca yang paling banyak di tubuh kita berasal dari jaringan lemak dan proses pengambilan jaringan lemak di tubuh biasanya dilakukan oleh dokter yang memiliki kompetensi di bidang tersebut, yaitu dokter bedah plastik.

“Dan perlu diketahui pula bahwa sel punca yang teraman adalah yang berasal dari diri kita sendiri (autologus),” kata dr Krista Ekaputri, dalam temu media bertema ‘Penemuan Terbaru Dunia Medis: Terapi Sel untuk Peremajaan Kulit dan Sistem Imun yang digelar Klinik Hayandra & HayandraLab, Selasa (21/1/2020).

Pengolahan sel punca dari SVF ini, menjadi focus terapi yang kini dikembangkan Klinik Hayandra dan HayandraLab. Menurutnya, sel punca yang terkandung dalam SVF dari HayandraLab yang berjumlah miliaran sel tanpa proses kultur, merupakan sumber sel peremajaan kulit yang aman, praktis, efektif dan rendah resiko.

SVF lanjut dr Krista juga telah digunakan sebagai salah satu solusi terbaik untuk mengatasi penuaan di kulit. Sama halnya dengan terapi sel punca, terapi SVF juga memiliki fungsi menggantikan atau meregenerasi sel- sel di tubuh kita yang mengalami kematian yang salah satunya disebabkan oleh penuaan tubuh.

Terapi SVF jelas Dr. dr. Karina F Moeghni, SpBP-RE, pendiri yayasan Hayandra Peduli, pada dasarnya hampir sama dengan stem cell, karena keduanya berbasis pada terapi regenerasi sel. Hanya saja, sel yang digunakan dalam terapi SVF diambil dari tubuh pasien itu sendiri dengan cara sentrifugasi dan pelepasan ikatan antar sel dengan enzim.

“SVF yang merupakan kumpulan sel, hasil pengolahan lemak yang diambil dari tubuh pasien  mengandung beberapa jenis stem cell, fibroblas, sel progenitor, sel-sel darah serta sel-sel imunitas yang semuanya berguna untuk tubuh manusia,” jelasnya.

Meskipun sama-sama terapi yang memanfaatkan sel (regenerasi sel), SVF berbeda dengan stem cell. Perbedaannya adalah jika SVF didapatkan dari jaringan lemak tanpa proses kultur, sebaliknya stem cell didapatkan harus melalui proses kultur terlebih dahulu. SVF mengandung banyak jenis sel, termasuk beberapa jenis stem cell, yang saling bersinergi untuk proses perbaikan jaringan atau organ tubuh, sedangkan stem cell hanya terdiri dari satu jenis sel yaitu stem cell itu sendiri.. (Vin)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

About ervin nur astuti

Check Also

Pilkada Jateng 2024: Ahmad Luthfi-Taj Yasin Unggul Berdasarkan Quick Count

SEMARANG,KORANPELITA.COM– Hasil quick count Pilkada Jawa Tengah 2024 mulai dirilis beberapa lembaga survei terkemuka pada …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca