Kotabaru, Koranpelita.com
Adanya anggapan bisa lolos menjadi Taruna dan Taruni di Akademi TNI adalah hanya orang berduit, ternyata tidak demikian. Taruna dan Taruni asal Kotabaru hanya anak buruh dan penjahit.
Ini dibuktikan oleh Sersan Taruna (T) Nindra Hidayatulloh yang bisa masuk Akademi Angkatan Laut (AAL) dengan tanpa biaya sepeserpun.
Hal ini disampaikan langsung dalam laporan tertulis Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Kotabaru Letkol Laut (P) Guruh Dwi Yudhanto., S.T. di Kotabaru Kalimantan Selatan, Rabu (1/1).
Ketika disambangi, Muhammad Samsuriadi, orang tua Taruna AAL ini, ternyata tinggal di rumah kecil dan gang yang sempit desa Dirgahayu Kotabaru Kalsel. Profesinya, hanya sebagai buruh atau jauh dari kata kaya.
Saat dikonfirmasi, Samsuriadi mengakui bahwa sejak anaknya duduk di bangku SMP sudah berkeinginan menjadi seorang anggota TNI Angkatan Laut.
“Kalau anak saya ini dari SMP, sudah bercita-cita ingin jadi TNI. Tapi, karena saya tidak ada uang, sementara kenalan anggota TNI juga tidak punya, jadi saya bingung, dan hanya berpesan kepada anak saya, agar bersabar dengan dibarengi harus rajin belajar serta rutin berolahraga,” tutur Samsuriadi.
Ditambahkan, sebelum mendaftar, dia hanya meyakinkan kepada anaknya dengan satu kata, yakni niatkan yang tulus. Dengan ucapan Bismillah pasti bisa masuk dari sekian banyaknya saingan yang mendaftar.
“Alhamdulillah semua itu terbukti. Daftar tanpa uang, dan kekuatan Tuhan anak pertama saya ini bisa lulus murni di AAL. Tapi, ingat nanti kalau sudah jadi anggota TNI jangan sombong dan tetap rendah hati,” ujarnya sembari mengelus kepala puteranya.
Sementara itu, setelah berhasil lulus dari pendidikan, Sersan Taruna Nindra Hidayatulloh sebagai tanda balas budi kepada orang tuanya, dia bertekad akan memberikan yang terbaik bagi keluarga, daerah dan negara.
“Jadi, yang paling pertama nanti kalau saya sudah lulus dan mendapat rezeki akan memberangkatkan umroh kedua orang tua saya ke Tanah Suci. Saya juga siap mengabdi untuk Kotabaru, dan negara ini. Nah, pesan juga untuk pemuda di Kotabaru, harus semangat. Jangan takut dengan bayangan. Dengan doa dan berusaha kalian juga pasti bisa sukses,” kata Sersan Taruna Nindra Hidayatulloh.
Begitu pula yang dialami, Sersan Mayor Satu Taruni (W) Rizkiyani Putri yang merupakan alumni SMAN 2 Kotabaru. Dia berhasil masuk di Akmil meski hanya anak seorang penjahit dengan penghasilan yang tidak menentu atau pas-pasan.
Mereka hanya tinggal di Komplek Perumahan Misaja Mitra, Desa Dirgahayu, Kecamatan Pulau Laut Utara atau tepatnya di pesisir laut Kotabaru.
Saat dirumahnya, dengan penuh haru Semi Pariasi, Ibunda Rizkiyani Putri mengaku sangat bersyukur anak keduanya bisa berhasil masuk Akmil Angkatan Darat tanpa mengelurkan dana sedikitpun.
“Ya kan namanya saja hanya tukang jahit. Penghasilan juga tidak menentu, tapi anak saya bisa lulus murni di Akmil. Ini di luar dugaan, dan tentunya saya sangat bangga sekali,” tutur Semi, dengan nada haru dengan mata terlihat berkaca-kaca.
Semula, putri kesayangannya itu ingin masuk di Fakultas Kedokteran. Namun, karena tidak memiliki biaya lalu mencoba dengan niat yang tulus untuk mendaftar masuk ke Akmil.
“Alhamdulillah, karena sebelumnya anak sudah niat, dan mempersiapkannya dengan memperbanyak olahraga akhirnya diterima. Itu tanpa biaya. Kalau mau nyogok mana saya punya uang,” katanya sembari menatap wajah puterinya yang sedang mudik liburan Natal dan Tahun Baru.
Menurut informasi, terdapat 4 pemuda-pemudi terbaik Kotabaru, saat ini dididik di Akademi Angkatan Laut Bumimoro Surabaya dan Akademi Militer Magelang.(ay)