Sampit, Koranpelita.com.
Sejumlah pasar di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur( Kotim ) Provinsi Kalteng, baik yang dibangun dengan dana APBD Kotim, revitalisasi pasar dengan dana APBN maupun yang bekerjasama dengan investor ada yang mangkrak dan ada pula yang mubazir.
Seperti pasar Mangkikit yang bekerjasama dengan investor kini terlihat mangkrak dan belum rampung.Padahal pembangunannya sudah berjalan lebih empat tahun.Sehingga ada pedagang yang sudah menebus dan membayar lunas kios di Pasar Mangkikit Sampit, kenapa dan mengapa jadi mangkrak ? sebab lebih dua tahun ia membayar lunas menebus kios di pasar tersebut.
Begitu pula dengan pasar eks bioskop Mentaya di depan taman Kota Sampit yang dibangun dengan APBD Kotim secara multiyears Rp.25 miliar lebih serta sudah lama rampung, tapi hingga kini pasar tersebut tidak fungsional dan terkesan mubazir.
Pasar pertokoan komplek ikon jelawat di lantai dua juga terlihat mubazir belum fungsional dan tidak ada pedagang kuliner yang mau menempati pasar tersebut .
Begitu pula dengan pasar rakyat di kawasan jalan Ahmad Yani Sampit dengan dana dari APBN sudah rampung tapi tidak fungsional.
Adapula pasar di beberapa kecamatan di Kotim yang dibangun dengan revitalisasi dana APBN tapi terlihat mubazir.Masyarakat bertanya tanya kenapa dan mengapa tidak diusut tuntas kasus yang diduga merugikan keuangan negara dan rakyat Kotim ini? Asal bangun pasar tapi azas manfaatnya diabaikan?
Sementara itu Kadisdagprin Kotim Redy Setiawan SH MH beberapa waktu lalu ketika dipertanyakan hal ini mengatakan, sakit kepala saya ini ulah oknum yang hanya mencari keuntungan pribadi. Wajar Redy berkata demikian, karena dia Kadisdagprin yang tergolong baru dan akan pensiun bulan Desember 2019 ini. ( Ruslan AG).
.