Banjarmasin, Koranpelita.com
Walaupun sempat tertunda karena berbagai kendala, rencana penyelesaian Jembatan Kalimantan-Pulau Laut mulai alami kemajuan dengan ditandatanganinya kesepakatan bersama antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dan Pemerintah Kabupaten Kotabaru.
Terkait hal ini, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalsel yang terpilih di Daerah Pemilihan (Dapil) Kalsel 6 Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru, M Yani Helmi angkat bicara.
Bahkan berkata optimis jika Jembatan Kalimantan-Pulau Laut selesai direalisasikan, maka dampak positif utamanya perkembangan ekonomi di kawasan tersebut akan meningkat.
Adanya jembatan yang akan buka akses jalur darat antara Pulau Kalimantan dan Kotabaru dinilai menjadi potensi bagi masyarakat khususnya di Kotabaru.
Pasalnya akses melalui jalur perairan yang selama ini umum digunakan selain lebih terbatas tapi juga tentu lebih mahal dibanding dengan akses jalur darat.
Hal ini juga yang menurut Yani sebabkan biaya hidup rata-rata di Kabupaten Kotabaru cenderung lebih tinggi dibanding mayoritas Kabupaten lainnya di Kalsel.
“Memang pembangunan jembatan itu tidak sedikit uang, tapi kami rasa benefit jangka panjang akan lebih besar,” ujarnya kepada wartwan di Banjarmasin, Senin (16/9/2019).
Selain itu lanjut dia, masyarakat lain di Kalsel termasuk di Kabupaten Tanah Bumbu juga bisa menjadikan akses tersebut bagi peluang pengembangan ekonomi dengan kerjasama dan ekspansi ke Kabupaten Kotabaru.
Untuk itu, Yani nyatakan pihaknya akan terus mendorong Pemprov Kalsel, Pemkab Tanah Bumbu dan Kotabaru untuk bisa sesegeranya merealisasikan Jembatan Kalimantan-Pulau Laut.
Disamping itu, Ia juga akan dorong komunikasi lebih intensif antara Pemerintah Provinsi Kalsel dan Pemerintah Pusat terkait peran Pemerintah Pusat dalam penyelesaian proyek tersebut.
Seperti di ketahui, Mega proyek Jembatan penghubung daratan Pulau Kalimantan dengan Pulau Laut itu mulai di bangun sejak 2016 hinga kini.
Namun karena masih ada kendala sehingga jembatan berukuran panjang sekitar 6,4 kilometer lebih dengan estimasi dana trilliunan rupiah tersebut belum rampung.
Sedang untuk bagian penghubung jembatan baik dari sisi daratan ma sing-masing sudah dikerjakan Deng an dana sharing dari APBD Provinsi Dan dua Kabupaten. (Ipik)