Banjarmasin, Koranpelita.com
Pelantikan anggota DPRD Kalsel yang akan dilaksanakan pada hari Senin 9 September 2019 lusa, dibayangi akan adanya aksi unjukrasa oleh sejumlah LSM dan organisasi masyarakat (Ormas).
Bahkan, para aktivis tersebut sudah menyampaikan surat pemberitahuan resmi ke Sekretariat dewan (Sekwan) tentang aksi demo dimaksud.
Kendati begitu, pihak Sekwan mengaku sudah melakukan langkah antisipasi jika benar mereka akan menggelar unjukrasa berbarengan prosesi pelantikan wakil rakyat provinsi hari itu.
” Ada lima ormas dan kita sidah menerima surat pemberitahuan dari mereka,” ujar Sekretaris DPRD Kalsel, AM Rozaniansyah, kepada wartawan usai gladi bersih pelantikan anggota DPRD Kalsel periode 2019-2024, Sabtu (7/9/2019) siang.
Lima ormas berencana unjukrasa nanti yaitu, KPK-APP Kalsel, DPD Pemuda Islam Kalsel, PMII Kota Banjarmasin, Warga Alalak Tengah, dan KAMII Banjarmasin.
Adanya bayang-bayang atau suasana tak nyaman itu, Rozaniansyah mengaku tak ambil pusing.
Diapun menegaskan, bahwa jadwal pelantikan sudah disiapkan dengan matang dan tentu tak ingin semua jadi percuma.
“Setelah pelantikan, itu sudah jadi kewenangan anggota dewan yang baru dilantik,” kata dia.
Diapun menyebutkan, tak akan ada hal yang dikhawatirkan bakal terjadi. Terlebih pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat keamanan dari Kepolisian Daerah (Polda) Kalsel untuk lancarnya pelantikan dengan menurunkan sekitar 600 personel.
Beberapa calon anggota DPRD Kalsel yang akan dilantik menyikapi isu akan adanya aksi, mengaku tidak ambil pusing dan tak merasa terganggu.
Seperti diungkapkan politisi dari Fraksi Partai Golongan Karya, H Rusli. Menurutnya, menampung aspirasi sudah jadi kewajiban wakil rakyat.
“Nanti kita akomodir bersama teman-teman yang baru,” ucapnya singkat.(Ipik)