Jakarta, Koranpelita.com
Santri diharapkan tidak hanya belajar soal agama tetapi memilikit juang seperti para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Demikian Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rumah Susun dan Rumah Khusus Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Provinsi NTB Heru Sujarwo ,mewakili Kepala SNVT Penyediaan Perumahan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, kemarin saat peletakan batu pertama pembangunan Rusunawa Ponpes Al Madinah di NTB.
Ke depan, rusunawa ini dapat dimanfaatkan oleh santri dan santriwati untuk menunjang proses belajar-mengajar dengan lebih nyaman .Sehingga dapat menciptakan generasi berkualitas.
Pembangunan Rusunawa Ponpes Al Madinah merupakan hunian vertikal yang di desain khusus .
Rusunawa berukuran mini. Rusunawa ini dibangun dengan tipe barak mini setinggi dua lantai yang memiliki empat unit barak. Luas tanah hanya 36 x 20 meter.
Sedangkan ukuran bangunannya sekitar 24 x 8 meter. Sebanyak empat unit barak sudah dilengkapi dengan 28 tempat tidur susun dan lemari pakaian serta kamar mandi yang bersih untuk para santri.
Pemerintah, lanjutnya, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong pembangunan rumah susun sewa (Rusunawa) untuk mendukung pendidikan bagi generasi muda di Indonesia termasuk para santri di pondok pesantren (Ponpes).
Termasuk Pondok Pesantren Al-Madinah di Desa Kenanga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Hampir bersamaan waktunya Kementerian PUPR juga membangun rusun untuk petugas Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jateng.
“Rusun yang kami bangun untuk petugas Lapas Nusakambangan ini bukan sekedar hunian vertikal biasa. Tapi kualitasnya seperti apartemen. Jadi nyaman untuk ditempati petugas beserta keluarganya,” ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid saat meresmikan rusun ini, kemarin.
Peresmian rusun ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly .
Pembangunan rusun ini, imbuh Khalawi, merupakan bentuk dukungan Kementerian PUPR dalam membantu meningkatkan kesejahteraan para petugas Lapas. Selain itu, para petugas dan keluarga yang tinggal di Pulau Nusakambangan bisa tinggal di rumah yang aman dan nyaman.
Bangunan Rusun ini selain dibangun yang baik seperti bahan bangunan yang berkualitas dan lantai granit, juga telah dilengkapi dengan prasarana dasar. Seperti tempat tidur tingkat, tempat tidur single, lemari, sofa, meja tamu, kursi dan meja makan.
“Kami siap mendukung program Keme kumham khususnya dalam menyediakan hunian yang layak bagi para pegawainya,” ujarnya.(oto)