Para Pencari Suaka Bentrok

Jakarta, Koranpelita

Para pencari suaka di penampungan gedung kosong Jalan Bedugul perumahan Daan Mogot Baru, Kalideres, Jakarta Barat, kembali bentrok. Keributan berawal pada saat pembagian bantuan berupa wafer dan makanan ringan lainnya, Kamis (22/8) sore.

Insiden tersebut antara pencari suaka asal Afganistan dan Sudan. Keributan mulai pukul 17.10 WIB dan berlangsung selama kurang lebih satu jam.

Dari pantauan dilokasi keributan terjadi pada saat warga asal Sudan merasa tidak puas dengan sistem pembagian bantuan yang diberikan oleh petugas dan Koordinator dari Afganistan.

Merasa tidak puas pencari suaka asal Sudan langsung mengamuk saling baku hantam dengan pencari suaka asal Afganistan.

Selain baku hantam para pencari suaka juga saling pukul menggunakan besi tenda yang dirobohkan pada saat ribut. Setelah itu pencari suaka yang lain juga ikut saling lempar.

Pada saat keributan Polisi mencoba menenangkan dengan dua kali menembakkan peluru ke arah atas. Akibat dari keributan ini beberapa dari pencari suaka mengalami luka-luka.

Dari insiden tersebut, terlihat di luar area penampungan beberapa instansi terkait yakni, dari jajaran Polsek Kalideres dan dari Imigrasi Jakarta melakukan mediasi dengan kedua kelompok. Namun, upaya mediasi tersebut belum ada titik temu.

Gagalnya mediasi tersebut, terpaksa pencari suaka asal Sudan harus tidur di luar penampungan sambil menunggu kepastian nasib mereka yang akan dibahas secara keseluruhan instansi dengan pihak UNHCR.(Ivn)

About ahmad yani

Check Also

Ketua MPR RI Ingatkan Setiap Presiden Harus Dijaga Kehormatan dan Martabatnya

JAKARTA,KORANPELITA  – Ketua MPR RI ke-16 Bambang Soesatyo menekankan bahwa setiap Presiden Republik Indonesia, dari …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca