Antusia Pelajar Indonesia Belajar ke Belanda Masih Tinggi
Jakarta,Koranpelita.com
Antusias pelajar dan mahasiswa Indonesia yang tertarik menuntut ilmu ke Belanda terlihat di Pre-Departure Briefing, Sabtu (3/8). Pre-departure briefing merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Nuffic Neso Indonesia yang bertujuan untuk memberikan pembekalan dan dukungan bagi calon mahasiswa Indonesia yang akan melanjutkan studi di Belanda.
Dari sekitar 260 pelajar yang hadir di acara pre-departure briefing, sebagian besar (59.2%) akan melanjutkan program master (setara S2), sisanya 30% akan melanjutkan ke program Bachelor (setara S1), 1.8% akan melanjutkan PhD (setara S3), dan sekitar 9% akan mengambil kursus singkat di Belanda.
Jika dilihat dari sumber pendanaan mereka, jumlah pelajar yang menggunakan dana sendiri (65%) hampir sama hanya banyak dengan pelajar yang memanfaatkan dana beasiswa (58.8%) untuk studi di Belanda.
Menurut Koordinator Promosi Pendidikan, Inty Dienasari, ada berbagai jenis beasiswa untuk studi di Belanda diantaranya beasiswa StuNed, Orange Tulip Scholarship (OTS), Orange Knowledge Programme, LPDP, SPIRIT, FETA, universitas-univesitas di Belanda, dan juga perusahaan-perusahaan tempat para pelajar bekerja.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl mengatakan, generasi muda saat ini mempunyai kesempatan lebih besar untuk berkarier secara interdisciplinary melalui studi di Belanda.
Peter menambahkan mahasiswa Indonesia dapat bekerja setelah selesai menuntut ilmu di Belanda, hal ini dapat menambah pengalaman yang lebih bagi mahasiswa Indonesia apabila kembali ke tanah air.
“Saya berpesan agar selama menuntut ilmu di Belanda, pelajar Indonesia diharapkan untuk dapat lebih mengasah soft dan hard skill yang akan sangat berguna untuk membangun bangsa,” pesanya.
Nuffic Neso Indonesia mengumpulkan para pelajar Indonesia yang akan melanjutkan pendidikannya ke universitas-universitas di Belanda di Erasmus Huis untuk diberikan pembekalan sebelum keberangkatan ke Belanda.
Dalam acara ini, para alumni juga hadir untuk membantu calon mahasiswa mempersiapkan diri menjalani masa studinya dengan baik dengan cara berbagi pengalaman dan kesan mengenai tinggal dan studi di Belanda. Beberapa hal yang disampaikan dan didiskusikan meliputi gelar budaya, bagaimana beradaptasi dengan proses belajar mengajar yang berbeda, berinteraksi dengan pengajar dan mahasiswa internasional.
Sementara itu Roy Spijkerboer, Sekretaris Kedua bidang Politik Kedutaan Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia mengatakan Belanda akan membuka kesempatan lebih besar lagi bagi pelajar Indonesia yang akan melanjutkan studi ke Belanda.
Belanda memiliki keunggulan diberbagai bidang ilmu seperti ketahanan pangan, pertanian dan lainnya. Bagi pelajar Indonesia yang tertarik untuk belajar di Belanda, bisa mengakses berbagai aplikasi beasiswa dan kami akan membantunya,” jelas Roy Spijkerboer.
Menurutnya keberadaan mahasiswa Indonesia di negeri Belanda menjadi poin penting untuk meningkatkan hubungan kerjasama antar dua Negara tersebut. (Vin)