Sampit,Koranpelita.com.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur ( Kotim) Provinsi Kalteng dari Fraksi Partai Golkar , H.Supriadi MT.S.Sos Rabu ( 31/7) di Sampit mengaku prihatin karena di daerahnya ada gaji guru Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD) sebesar Rp.150.000 sampai Rp.200.000 per bulannya.
Kondisi yang cukup memprihatinkan ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah untuk memperbaiki pendapatan mereka yang bergelut dalam dunia pendidikan.
Semestinya guru PAUD,SD dan SLTP yang mendapatkan gajih honor sekolah yang minim di bawah upah minimum Kabupaten itu, dicarikan solusinya minimal mendapatkan gajih yang setara dengan upah minimum Kabupaten.
Sedangkan terkait pendanaannya, menurut H.Supriadi, bisa lewat instrumen dana APBD yang bersumber dana pusat,bersumber dari PAD atau dari kontribusi pihak ketiga melalui dana CSR.Semuanya tergantung kemauan politik pengambil kebijakan.
Apalagi di Kotim,tambahnya banyak investor perkebunan sawit yang dirasa tidak akan keberatan membantu daerah untuk memperhatikan kesejahteraan pendidik.
Diungkapkan H.Supriadi, dirinya kurang setuju dengan rencana pihak eksekutif membagikan seragam gratis untuk SD senilai sekitar RP.12 Miliar.
Selain jika dilaksanakan di anggaran perubahan APBD Kotim tahun 2019 ini momentumnya tidak tepat,sebab anak didik sudah masuk sekolah juga apakah cukup waktu untuk dapat mengerjakan proyek pengadaan seragam gratis bagi siswa SD di Kotim.
“Jangan -jangan ini hanya berorientasi untuk mengadakan proyek?” Katanya.
Terlebih masih banyak sekolah dan rumah dinas guru yang rusak dan perlu perbaikan,tambahnya. ( Ruslan AG).